30.1 C
Jakarta

BNPT Ungkap Akar Kiblat Radikal-terorisme Di Dunia

Artikel Trending

AkhbarNasionalBNPT Ungkap Akar Kiblat Radikal-terorisme Di Dunia
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza mengungkapkan bahwa ada dua kelompok teroris yang menjadi kiblat para teroris di muka bumi, yakni Al Qaeda serta Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

“Saya perlu laporkan, bahwa di dunia saat ini ada dua kutub besar kelompok terorisme yang menjadi kiblat teroris di planet bumi ini,” kata Rycko dalam rapat dengan Komisi III DPR, Rabu (7/6/2023).

Rycko menyampaikan, kelompok teroris yang berkiblat pada Al Qaeda umumnya lebih sering menyerang simbol-simbol barat, seperti serangan bom yang terjadi di Bali pada dekade 2000-an lalu.

Di Indonesia, kelompok ini beraktivitas menggunakan nama Jemaah Islamiyah yang telah bermetamorfosis ke beberapa kelompok. Sementara itu, kelompok teroris yang berkiblat pada ISIS umumnya menjadikan aparat negara, seperti TNI dan Polri, serta tempat-tempat ibadah sebagai target mereka.

Jamaah Ansharut Daulah dan Mujahidin Indonesia Timur, kata Rycko, adalah kelompok teroris yang berkiblat ke ISIS. Rycko pun menyampaikan bahwa jaringan dua kelompok teroris tersebut di Indonesia semakin besar, ditandai dengan semakin gencarnya penindakan yang dilakukan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror.

BACA JUGA  Gesekan Pemilu 2024 Makin Panas, Polri Ingatkan Masyarakat Jaga Kerukunan

“Ada kesan, ada anggapan, kelompok Jemaah Islamiyah ini sudah tidak ada lagi, sebenarnya mereka sedang melakukan konsolidasi, pola rekrutmen, meningkatkan kemampuan dan menggalang dana,” kata dia.

Rycko menyebutkan, hal itu terbukti dari penangkapan terduga teroris yang berafiliasi dengan kelompok ini di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat dalam beberapa waktu terakhir.

“Ini menunjukkan bahwa jaringan itu terus melakukan konsolidasi, mempersiapkan, dan apabila mereka sudah siap, sumber daya sudah cukup, mereka akan melakukan tindakan,” kata Rycko.

Rycko menuturkan, kelompok yang berkiblat ke ISIS nyatanya juga terus berkembang meski terkesan tidak besar karena tidak menyerang simbol-simbol negara barat. Malahan, menurut Rycko, masyarakat dari negara barat justru sudah dimanfaatkan untuk gabung dalam kelompok teroris yang berkiblat kepada ISIS.

“Jika kita tidak hati-hati menagnani kasus seperti ini, jaringan teroris ini bisa digunakan untuk kepentingan barat agar tidak menyerang kepada simbol-simbol barat,” ujar dia.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru