29.7 C
Jakarta

BNPT Sebut Perempuan, Anak Muda dan Pengguna Internet Penyumbang Potensi Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarNasionalBNPT Sebut Perempuan, Anak Muda dan Pengguna Internet Penyumbang Potensi Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menyampaikan hasil survei indeks potensi radikalisme 2022. Hal tersebut disampaikan dalam rilis akhir tahun BNPT di kawasan Jakarta Pusat, hari ini Rabu, 28 Desember 2022.

Dalam survei tersebut menyebutkan bahwa perempuan, generasi muda, dan pihak yang aktif di internet menjadi penyumbang terbanyak dalam potensi radikalisme.

“Survei ini menemukan indeks potensi radikalisme lebih tinggi pada wanita, generasi muda, dan mereka yang aktif di internet,” katanya, hari ini Rabu, 28 Desember 2022.

Berdasarkan survei itu, indeks 2022 berada di persentase 10 persen atau turun sebanyak 2,2 persen dari 2020 dengan jumlah 12,2 persen.

BACA JUGA  Menlu Selandia Baru ke Istiqlal, Budaya Toleransi Indonesia Membekas

Atas hasil itu, Boy menyatakan bahwa persentase penurunan tersebut sudah mencapai target.

“Bahkan target itu sebenarnya melampaui target dari yang ditetapkan RPJMN,” kata Boy.

Dia menambahkan, salah satu fokus mitigasi BNPT dalam deradikalisasi adalah membangun kesadaran masyarakat untuk menolak perkembangan intoleransi.

“Jadi, itu yang terus kami kembangkan untuk mempersempit pemahaman-pemahaman yang linear dengan terorisme,” kata Boy.

Adapun hasil tersebut bersumber dari survei yang dilakukan BNPT bersama sejumlah pihak.

Soal penurunan tersebut, BNPT menyebutkan capaian hasil indeks disebabkan oleh pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dan Duta Damai Dunia Maya di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru