27.3 C
Jakarta

BNPT Sebut 85 Persen Generasi Milenial Rentan Terpapar Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarNasionalBNPT Sebut 85 Persen Generasi Milenial Rentan Terpapar Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta-Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris) Brigjen Pol. Imam Margono, meminta aparat TNI, Polri, dan pemerintah daerah memiliki gambaran serta ikut meminimalisir pengaruh-pengaruh radikalisme terorisme.

Saat ini, kata Imam, pola pelaku terorisme dalam menyebarkan doktrin  kian berkembang pesat dengan menggunakan jejaring media sosial sebagai media doktrinasi paham radikal teroris.

Para pelaku terorisme juga mulai mengincar kaum wanita dan generasi milenial untuk penyebaran paham-paham terorisme.

“Saat ini orang yang memiliki paham radikal terorisme mulai menggunakan media sosial untuk menyebarkannya dan 85 persen generasi milenial rentan terpapar radikalisme,” kata Imam saat menggelar “Sosialisasi Kebijakan Penanggulangan Terorisme dan Pengukuran Indeks Kesiapan Aparatur Pemerintah Tahun 2021” di Gedung Negara, Sumedang, Selasa 16 November 2021.

Kegiatan dengan tema “Sinergi BNPT dan Pemda Sumedang Wujud Upaya Peningkatan Kemampuan Aparatur Dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme” diikuti para peserta terdiri dari unsur TNI, Polri, Kejaksaan, dan Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah dan Kabupaten Sumedang.

Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir mengapresiasi positif sosialisasi yang dilaksanakan sebagai suatu upaya dalam memahami, mencegah dan menanggulangi terorisme.

BACA JUGA  Kepala BNPT Minta Waspada Perkembangan Ideologi Kekerasan di Bawah Permukaan

“Ini menambah wawasan baru bagi kita semua untuk mengetahui, memahami dan mencegah terorisme. Pola pikir itu radikalisme, pola sikap itu ekstrimisme dan pola tindaknya adalah terorisme,” ujarnya.

Hendaknya wawasan yang diberikan tersebut, lanjutnya, bisa dipahami dan dihayati sehingga muncul ‘awareness’ dalam menangani terorisme dari hulu sampai hilir.

“Harus ada follow up dalam bentuk kerja sama dan langkah-langkah sistematis untuk menangani terorisme ini dari hulu sampai ke hilir,” tuturnya.

Bupati mengatakan, ada dua tantangan besar yang dihadapi Sumedang dalam menghadapi radikalisme yaitu millenial disruption dan digital disruption dimana keduanya harus diwaspadai agar penyebaran radikalisme, ektrimisme dan terorisme bisa dicegah.

“Sumedang punya kedua potensi itu. Apalagi saat ini media sosial sangat mudah diakses dan Sumedang punya banyak perguruan tinggi sehingga rentan terpapar,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi kedua tantangan tersebut, literasi digital harus dilakukan dan wawasan kebangsaan harus terus ditanamkan kepada para generasi muda.

“Kita harus bersyukur tinggal di Negara yang aman nyaman dan kondusif. Semua itu berkat penanaman wawasan dasar kebangsaan,” ucapnya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru