Harakatuna.com. Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan komitmennya untuk mempertahankan capaian zero terrorist attack yang berhasil diraih dalam dua tahun terakhir, meskipun tengah menghadapi kebijakan efisiensi anggaran. Komitmen tersebut disampaikan oleh Sekretaris Utama (Sestama) BNPT, Bangbang Surono, Ak., M.M., C.A., dalam kegiatan Entry Meeting Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang diadakan untuk mengevaluasi pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 pada Senin (17/02/2025) di kantornya.
“Tentu kita harus mempertahankan situasi zero terrorist attack agar cita-cita besar negara ini tidak terganggu,” kata Bangbang Surono pada acara yang berlangsung di Kantor BNPT.
Bangbang menegaskan bahwa meskipun ada kebijakan efisiensi anggaran, BNPT akan tetap mematuhi arahan Inpres tersebut yang mencakup aspek prioritas serta target efisiensi. Kami patuh pada Inpres, Inpres ini harus diterapkan secara utuh karena sudah mengatur apa saja yang harus diefisiensikan, apa saja yang diprioritaskan,” tegasnya.
Di sisi lain, Direktur Pengawasan Bidang Pertahanan dan Keamanan BPKP, Setia Pria Husada, menjelaskan bahwa tujuan dari evaluasi ini adalah untuk memastikan bahwa setiap Kementerian/Lembaga (K/L) dapat menerapkan kebijakan efisiensi dengan tepat sasaran dan tetap mencapai target output yang telah ditentukan. “Evaluasi ini untuk memastikan K/L menerapkan efisiensi dengan tepat sasaran dan target output tetap tercapai,” ucap Setia Pria Husada.
Selain memastikan kebijakan efisiensi diterapkan dengan baik, tujuan lain dari evaluasi ini adalah untuk menilai efektivitas pemotongan anggaran pada tahun 2025, serta memberikan rekomendasi terkait program, kegiatan, dan item belanja yang masih bisa diefisienkan.
Dengan evaluasi ini, BNPT berkomitmen untuk tetap menjalankan fungsi utama dalam penanggulangan terorisme dengan efektif meskipun harus beradaptasi dengan kebijakan efisiensi anggaran yang sedang diberlakukan. [Rozi]