29 C
Jakarta
Array

BNPT: Informasi Bohong Pemicu Radikalisme dan Terorisme

Artikel Trending

BNPT: Informasi Bohong Pemicu Radikalisme dan Terorisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Serang. Media sosial menjadi wadah penyebaran informasi bohong dan hoaks. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meminta masyarakat untuk menangkal hal tersebut menyebar.

Hal ini Direktur Pencegahan BNPT Hamli sampaikan saat membuka kegiatan Literasi Digital sebagai Upaya Pencegahan Radiaklisme dan Terorisme di Masyarakat di Serang, Banten, Kamis (22/3).

“Kalau ada informasi tidak benar masuk ke HP kita, hapus saja. Kalau tidak mau menghapus ya biarkan saja, jangan disebar,” kata Hamli.

Hamli juga menjelaskan sebagian besar informasi bohong bersifat provokatif. Hal itu berpotensi menularkan radikalisme dan terorisme.

“Kita harus pandai-pandai menelaah. Bahkan jika benar sekalipun kita masih harus menelaah, bermanfaat apa tidak informasi itu jika kita menyebarkannya?” tambahnya pada kegiatan yang digelar atas kerjasama BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Banten itu.

Maraknya peredaran informasi bohong dan bersifat provokatif harus direspons dengan penguatan literasi digital. Masyarakat diharapkan memiliki kemampuan membaca dan memikirkan setiap informasi yang diterimanya, sebelum pada akhirnya memutuskan untuk menyebar, menghapus atau menyimpannya.

Pada kegiatan tersebut, BNPT juga akan melatih masyarakat yang menjadi pesertanya berkemampuan membuat konten positif.

“Itu sebagai penyeimbang karena peredaran informasi bohong pemicu radikalisme dan terorisme,” sergahnya.

Hamli mengajak masyarakat terus mengedepankan kewaspadaan terhadap radikalisme dan terorisme, yang disebut paparannya sudah sampai di anak-anak setingkat SMP dan SMA. Di tingkatan ini radikalisme diungkap masuk melalui lingkungan sekolah dan alumni yang mendapatkan paparan dari tempat lain.

“Di sinilah sinergi harus diperkuat. Di semua lini, semua elemen masyarakat, semua harus mengedepankan kewaspadaan menghadapi radikalisme dan terorisme,” pungkas Hamli.

H Atep, perwakilan Badan Kesbangpol Provinsi Banten menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan yang diprakarsai BNPT dengan mengadakan kegiatan literasi digital.

“Pemprov Banten sangat mendukung, karena inilah wujud kehadiran negara di setiap permasalahan yang dihadapi masyarakat.  Ini sesuai nawacita Presiden Joko Widodo,” ungkap Atep.

Sementara Ketua FKPT Banten, Rumiah Kartoredjo, menyampaikan penggunaan media sosial dengan bijak adalah wujud menjaga stabilitas keamanan dan ketahanan nasional, serta merawat kebhinekaan.

NU Online

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru