32.9 C
Jakarta

BNPT dan FKPT Jawa Tengah Gelar Talkshow Ngopi Coi untuk Tangkal Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarDaerahBNPT dan FKPT Jawa Tengah Gelar Talkshow Ngopi Coi untuk Tangkal Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Semarang – Badan Koordinasi Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah menggelar Webinar “Talkshow Ngopi Coi” dalam rangka Pencegahan radikalisme dan terorisme tentang Literasi Digital tahun 2021 pada Kamis (29/7/2021).

Kegiatan bertajuk Saring Baru Posting ini ini diisi oleh Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT H. Chairil Anwar, S.H., aktor dan dosen Annisa Putri Ayudya, Pimred Alif.id Hamzah Sahal dan Ketua FKPT Jawa Tengah Prof Dr H Syamsul Maarif, M.Ag yang digelar secara virtual.

Dalam sambutannya, Ketua FKPT Jawa Tengah Prof Dr H Syamsul Maarif, M.Ag., menyampaikan even luar biasa tersebut dengan tema yang aktual dan urgen dalam rangka pencegahan tindakan intoleran bahkan radikalisme.

“Kita tahu, era sekarang ini ada era digital disruption yang tentu mempengaruhi pola pikir, cara pandang, dan jika media digital tidak dikelola dengan baik akan melahirkan dampak negatif yang terus dijadikan sarana transmisi dan indoktrinasi kelompok-kelompok radikal,” tegas guru besar kelahiran Grobogan tersebut.

Dekan FPK UIN Walisongo Semarang ini juga menegaskan bahwa kelompok radikal sangat intensif dan melakukan gerakan secara massif melalui website dengan menyebar narasi-narasi kebencian, menyebar hoaks, bahkan menyebarkan ideologi yang bertentang dengan ideologi bangsa, kultur bahkan agama.

“Ini menjadi suatu problem yang perlu dicari pemecahannya oleh siapapun dengan kapasitas apapun, terutama ini menjadi tanggungjawab BNPT-FKPT,” lanjut Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Semarang tersebut.

Meski demikian, tugas di atas juga harus menjadi tanggungjawab semua elemen masyarakat. “Bahkan para pemuda juga harus menghalau radikalisme pemikiran atau gerakan-gerakan yang mengarah kepada intoleran, radikalisme dan terorisme tersebut,” ujarnya.

Pemikiran, menurutnya, ditentukan oleh cara pandang yang ditentukan oleh literatur-literatur. Maka, tegasnya, kalau sumbernya sumber hoaks, akan menjadi kekacauan. “Sampah-sampah melalui medsos harus kita hindari karena berseliweran di gadget kita,” bebernya.

Baca Juga  Bantu UMKM, PT Timah Kembali Gelontorkan Dana Bergulir Kemitraan Rp 16 Miliar

Hal itu menurut Prof Syamsul harus difilter agar tidak mengganggu fikrah, akidah, amaliyah dan harakah masyarakat. “Banyak politisasi agama, dikotomisasi ilmu dan agama, apalagi di era pandemi seperti ini. Padahal harusnya agama dan ilmu itu transformatif,” lanjutnya.

BACA JUGA  Santri Berperan Penting Tangkal Radikalisme

Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT H. Chairil Anwar, S.H., dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang digelar BNPT melalui FKPT Jawa Tengah Bidang Media, Hukum dan Humas yang diikuti peserta dari unsur Babinkamtibmas, TNI, Polri, Jurnalis media massa, pers kampus dan pegiat media sosial.

Pihaknya mengatakan banyak hal tentang peran, tugas, dan fungsi BNPT secara nasional maupun internasional. “Aksi-aksi terorisme masih menjadi ancaman nyata bagi keutuhan NKRI. Hal ini setidaknya tergambar dari hasil survei nasional tentang daya tangkal masyarakat terhadap radikalisme dan terorisme yang dilaksanakan BNPT tahun 2017 dan 2018 dengan rata-rata skor 42,58 dari rentang 0 sampai 100 atau kategori sedang,” ujarnya.

Data penanganan konten terorisme dan radikalisme dari Kominfo tahun 2017 sampai Maret 2019 berjumlah 13.032 konten yang ditangani. “Hasil survei nasional tentang daya tangkal terorisme dan radikalisme yang dilaksanakan BNPT tahun 2019 pengguna media sosial dalam mencari informasi mengenai agama termasuk tertinggi dengan skor 39,89,” bebernya.

Sedangkan dalam internalisasi kearifan lokal dalam pemahaman agama, penggunaan media sosial yang tinggi merupakan tantangan karena menjadi media efektif dalam penyebaran konten radikal.

“Namun menjadi peluang emas untuk intensifikasi penyebaran konten kontra radikal, situasi ini tentu patut kita waspadai bersama karena bermula dari sikap antikeberagaman akan hadir intoleransi, yang apabila tidak dikelola dengan baik akan memantik lahirnya radikalisme bahkan aksi terorisme,” tegasnya.

Pihaknya mengajak masyarakat agar masyarakat untuk melek literasi digital dan toleran terhadap sesama di lingkungan masing-masing.

Baca Juga  Tim Tupai Polres Bangka Tengah Tangkap Pencuri Hp di Mesin ATM BRI Cabang Koba

Usai sambutan, kegitan dilanjutkan dengan doa oleh Kabid Agama, Sosial dan Budaya FKPT Jateng KH. Hudallah Ridwan Naim dan dilanjutkan dengan talkshow yang ditutup oleh Kabid Media, Hukum, dan Humas FKPT Jateng Hamidulloh Ibda. Selain melalui Zoom, kegiatan juga disiarkan melalui akun Youtube Ngopi Coi.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru