Dengarkan artikel ini
Sampai detik ini, Virus Corona menjadi sesuatu yang misteri di benak miliaran orang di penjuru dunia. Telah banyak korban yang berjatuhan. Tak sedikit pula kerugian secara material dikorbankan. Bahkan, kehidupan pun tidak berjalan secara normal. Sehingga, semua orang berjuang melawan pandemi yang membahayakan ini. Paling tidak satu dari sekian usaha yang dilakukan dunia adalah lockdown dan social distancing.
Akhir-akhir ini terseret nama Bill Gates di tengah munculnya Virus Corona. Bill Gates atau nama lengkapnya William Henry “Bill” Gates III—yang banyak dikenal orang—adalah seorang tokoh bisnis, investor, filantropis, penulis asal Amerika, dan mantan CEO yang sekarang menjabat sebagai ketua Microsoft. Kesuksesan karir mengantarkan Bill Gates menduduki peringkat di antara orang-orang terkaya di dunia dan menempati peringkat pertama sejak tahun 1995 sampai 2009 terkecuali tahun 2008 yang pada waktu itu ia turun pada peringkat ketiga.
Terseretnya Bill Gates, tragisnya lagi banyak orang menduga dia sebagai dalang dari munculnya pandemi Virus Corona, berawal dari presentasi Bill Gates sendiri di depan publik pada seminar internasional. Bill Gates memprediksi kala itu tepatnya tahun 2015—lima tahun sebelum sekarang, 2020—bahwa akan ada sebuah virus yang akan menjadi pandemi dan menyusahkan penduduk dunia. Lebih dari itu, Bill Gates menambahkan, virus itu lebih berbahaya dibanding peluru kendali, sehingga dapat membunuh jutaan orang.
Prediksi Bill Gates ini benar-benar menjadi kenyataan (fact) sekarang tepatnya tahun 2020. Saya tidak bermaksud menuhankan Bill Gates. Tapi, paling tidak saya, pun juga Anda, bertanya-tanya: Jika Bill Gates mampu memprediksi pandemi Virus Corona dan itu benar-benar terjadi, sedang sekarang Bill Gates berencana membuatkan vaksin (penawar)nya, bukankah semua itu adalah Bill Gates yang menjadi dalangnya? Sekali lagi saya tidak bermaksud menuduh. Saya hanya menduga. Bedakan “menuduh” dan “menduga”. Menduga itu hanya sebagai kecurigaan saja.
Mungkin, bagi sebagian orang, prediksi Bill Gates itu hanyalah kebetulan saja. Bagi saya, komentar berbeda, bahkan “nyinyir” sekalipun, tidak masalah. Tapi, sekelas bapak Microsoft, prediksi yang dilayangkan Bill Gates itu bukan sesuatu yang dapat dipersamakan dengan prediksi kaum abangan. Tentu, Bill Gates telah melakukan penelitian (research) yang serius, sehingga ia bisa membaca jangka panjang apa yang bakal terjadi dan ia lakukan. Perbedaan kelas Bill Gates dengan kaum abangan dapat diperhatikan dari pesan Al-Qur’an: Sama nggak orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu? (QS. az-Zumar [39]: 9).
Sisi lain yang membuat saya kagum kepada Bill Gates, terlepas ia benar dalang dari munculnya Virus Corona, adalah kemampuan memprediksi lima belas ihwal perkembangan teknologi di masa depan. Lima belas prediksi yang sekarang menjadi kenyataan tertuang dalam buku Bill Gates yang berjudul Business the Speed of Thought yang mana buku ini beredar pada tahun 1999—tentunya, dua puluh satu tahun sebelum sekarang. Di antara lima belas prediksi ini saya sebutkan sepuluh saja: Pertama, harga barang dapat dibandingkan lewat situs internet. Ramalan ini terbukti dengan hadirnya situs-situs penjualan online seperti Amazon atau Tokopedia.
Kedua, kehadiran gadget. Prediksi Bill Gates benar-benar terjadi sekarang di mana hampir semua masyarakat modern tidak lepas dari perangkat pintar, seperti tablet, ponsel pintar, bahkan arloji pintar. Ketiga, pembayaran cepat melalui internet. Sekarang masyarakat modern sudah terbiasa melakukan pembayaran secara digital semacam Paypal, GoPay, Ovo, dan seterusnya. Keempat, asisten personal dan Internet of Things (IoT). Sekarang sudah terbiasa pakai asisten digital berbasis suara, seperti Google Assistant dan Apple Siri.
Kelima, monitor rumah yang terhubung internet. Bill Gates memprediksi perangkat pemantau atau perekam video di rumah bakal jadi hal lumrah. Pemilik rumah bakal tahu siapa saja yang datang ke rumahnya, sekalipun ia tak berada di tempat. Keenam, media sosial. Kini media sosial sudah berhamburan. Semisal, Facebook, Instagram, dan Twitter. Ketujuh, tawaran promosi otomatis. Bill Gates sudah membaca, hari ini bakal ada situs seperti Expedia dan Kayak. Keduanya menawarkan promosi-promosi yang dianggap cocok dengan pengguna, berdasarkan rekam jejak pemesanan online dari pengguna sebelumnya.
Kedelapan, situs diskusi pertandingan olahraga live. Prediksi Bill Gates pada tahun 1999 terbukti dengan kehadiran media sosial yang mampu menghimpun obrolan hangat secara langsung. Kesembilan, iklan pintar. Bill sudah membaca: Perangkat akan tahu kebiasaan pengguna. Dari situ, bakal tertampil iklan yang sesuai dengan preferensi pengguna. Kesepuluh, tautan ke situs selama siaran televisi berlangsung. Bill Gates sudah tahu kecenderungan perilaku penonton pertandingan bola. Sehingga, sekarang hampir semua siaran pertandingan olahraga menyematkan akun media sosial komentator atau tim bola yang bermain.
Melalui sekian prediksi Bill Gates tersebut dan semuanya benar-benar terbukti, terlebih hadirnya pandemi Virus Corona, saya semakin bertanya-tanya: Benarkah Virus Corona itu buatan Bill Gates? Jika tidak begitu, terus kenapa Bill Gates bisa tahu? Apakah Bill Gates itu nabi yang mendapatkan wahyu dari Tuhan, sehingga ia mengetahui sesuatu yang bakal terjadi di masa depan? Terus, jika memang benar Bill Gates itu nabi, berarti nabi terakhir bukan Nabi Muhammad Saw.? Ini hanya pertanyaan nakal saya. Lalu, menurut Anda bagaimana?[] Shallallah ala Muhammad.
*Tulisan ini bersumber dari Kompas.com dan Wikipedia yang memberitakan tentang Bill Gates
