Harakatuna.com. Yerusalem – Presiden AS Joe Biden pada Rabu (15/1) telah mengumumkan kesepakatan gencatan senjata Gaza ‘telah dicapai’ antara Israel dan Hamas. Dengan sumringah, di Gedung Putih Biden mengatakan “Ini adalah sore yang sangat baik karena akhirnya, saya dapat mengumumkan gencatan senjata”.
Presiden dari Partai Demokrat ini juga menegaskan bahwa selain kesepakatan genjatan senjata, kedua belah pihak (Israle dan Hamas) juga telah mencapai kesepakatan pembebasan sandra dan tawanan perang. “Kesepakatan soal sandera telah dicapai antara Israel dan Hamas,” sambungnya.
Namun demikian, setelah beberapa jam dari pengumuman perjanjian gencatan senjata Gaza yang akan berlaku pada Ahad 19 Januari 2025 oleh Joe Biden, tentara Israel kebali melakukan genosida. Sedikitnya 20 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Rabu malam.
Sumber-sumber medis mengatakan kepada Anadolu bahwa 15 orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel di sebuah blok perumahan di lingkungan Al-Nasr Kota Gaza. Seorang pekerja pertahanan sipil di tempat kejadian menggambarkan kehancuran itu. “Tentara Israel menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal, yang menyebabkan sejumlah besar korban, sebagian besar wanita dan anak-anak. Kami masih menemukan mayat dari bawah puing-puing,” tuturnya.
Seorang dokter di Rumah Sakit Arab Al-Ahli Gaza melaporkan masuknya korban yang sedang berlangsung. “Terlepas dari pengumuman gencatan senjata, keluarga dan anak-anak terus tiba dengan luka-luka akibat serangan udara Israel. Kami telah merawat delapan anak yang terluka.”
Dalam serangan lain, pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa tiga anggota keluarga Nabeh tewas ketika rumah mereka di Kota Gaza dihantam. Lebih jauh ke selatan, di Khan Younis, dua warga Palestina tewas dan lainnya terluka ketika pesawat tempur Israel menargetkan rumah keluarga Lahham, menurut paramedis Palestina.
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa Gaza utara juga berada di bawah tembakan berat Israel, dengan ledakan dahsyat dan gumpalan asap terlihat naik dari berbagai daerah. Serangan udara terjadi beberapa jam setelah Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengumumkan bahwa mediator dari Qatar, Mesir dan AS telah menengahi perjanjian gencatan senjata antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
