30.8 C
Jakarta
spot_img

Bersama Melawan Terorisme untuk Menciptakan Tahun Baru Damai

Artikel Trending

Milenial IslamBersama Melawan Terorisme untuk Menciptakan Tahun Baru Damai
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Natal telah berlalu. Dan Tahun Baru 2025 sedang menunggu. Natal meninggalkan kehangatan dan sukacita, sementara Tahun Baru masih terbayangi harapan dan ancaman. Karena itu segenap elemen bangsa harus mampu bersatu dalam mewujudkan perayaan Tahun Baru yang aman dan damai.

Di momen keramaian ini kewaspadaan menjadi sangat penting untuk menghalau peningkatan aktivitas dari kelompok radikal. Polda Metro Jaya telah menyiagakan ratusan ribu personel untuk menjaga kondusivitas. Mereka mengantisipasi gerakan senyap aksi terorisme yang kerap beraksi pada hari-hari besar seperti Tahun Baru ini.

Di lain pihak, BNPT bersama Kementerian Komunikasi dan Digital memblokir konten-konten propaganda dari jaringan teroris seperti ISIS, HTI, dan JAD yang secara aktif menyebarkan ideologi kekerasan melalui platform digital. Ada sebanyak 180.954 konten bermuatan intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme di ruang siber tersebut. Namun, mengapa aksi terorisme sering terjadi pada momen-momen perayaan Nataru dan tidak habis-habis sampai sekarang?

Tren Global

Ada banyak kesimpulan jawaban yang mengarah pada “tren global”. Ketika kekerasan terjadi di susatu negara, maka di Indonesia juga mengalami gejolak. Ketika kelompok teroris internasional seperti ISIS dan Al-Qaeda, atau kelompok keras yang berbasis ideologi Islam beroperasi di suatu wilayah tertentu, maka Indonesia juga hanyut dalam detak gerakan teroris. Bahasa sederhananya, teroris Indonesia selalu mengalami “penubuhan” ideologis antar komplotan teroris global.

Maka tidak heran, meski beberapa kelompok teroris membubarkan diri (JI misalnya), atau dibabat habis para tetuanya (induk) dikubur ke liang lahat, masih saja sel tidur teroris bangkit kembali. Bahkan, sel tidur ini berwujud individu yang menyerang secara kilat dan bar-bar. Serangan seperti inilah yang sulit diprediksi dari kamus Densus 88, karena menggunakan alat sederhana yang tampak tak berbahaya, seperti kendaraan atau senjata tajam.

BACA JUGA  Penanggulangan Terorisme 2025: Memperkuat Multisektoral untuk Menjaga Zero Attack Terrorism di Indonesia

Bahwa Natal 2024 itu aman, iya. Tetapi Tahun Baru masih menyisakan tanda tanya. Kendati sel teroris di Indonesia masih ada. Pada momen Natal sampai hari ini tidak ada aksi serangan terorisme bukan berarti sel terorisme sudah lenyap. Buktinya, masih ada penangkapan yang dilakukan oleh Densus 88 terhadap individu/kelompok yang berafiliasi dengan jaringan teror.

Momen Tahu Baru harap diantisipasi. Jika teroris tidak bisa bergerak secara fisik, biasanya mereka melakukannya lewat digital. Karena itu BNPT harus selalu mengawasi media sosial yang menjadi sumber utama komunikasi kelompok radikal. Tidak cukup di sini, BNPT juga harus memberikan edukasi kepada masyarakat ihwal potensi bahaya terorisme.

Bersama Melawan Terorisme

Masyarakat yang tengah menikmati masa libur Tahun Baru perlu diarahkan untuk tetap waspada dan selektif dalam mencerna informasi di media sosial. Tidak boleh terpengaruh dengan konten-konten yang disebarkan kelompok radikal.

Sebab, selama ini, media sosial menjadi kanal utama penyebaran konten ekstremis karena memiliki diseminasi informasi yang luas dan cepat. Mereka potensial bisa menyerang melalui siber untuk mengganggu pusat layanan, seperti jaringan listrik, transportasi publik, atau komunikasi. Jika ini berhasil ditembus, maka dapat membuat kekacauan di tengah masyarakat yang merayakan Tahun Baru. Karena itu sudah seharusnya BNPT dan masyarakat bersama-sama melakukan penyaringan konten propaganda dan mitigasi dini terhadap kondisi sekitar sampai situasi Tahun Baru menjadi kondusif.

Hanya dengan cara memperkuat kerja sama dari semua pihak, kita bisa melawan radikalisme dan terorisme di Tahun Baru ini. Hanya dengan strategi menyatukan kekuatan kita bisa mewujudkan Tahun Baru yang aman dan damai. Semoga.

Agus Wedi
Agus Wedi
Peminat Kajian Sosial dan Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru