32.9 C
Jakarta

Bersama Densus 88, Universitas Brawijaya Cegah Radikalisme di Kalangan Mahasiswa

Artikel Trending

AkhbarDaerahBersama Densus 88, Universitas Brawijaya Cegah Radikalisme di Kalangan Mahasiswa
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Malang – Universitas Brawijaya (UB) mengambil langkah tegas untuk menghindari aksi radikalisme di kalangan mahasiswa. Tak tanggung-tanggung, Densus 88 pun digandeng dalam perjanjian kerjasama ini.

Dikabarkan dari situs resmi Universitas Brawijaya (6/7) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) menyelenggarakan Rapat Pembahasan Perjanjian Kerja Sama dengan Densus 88. Kegiatan ini digelar pada Kamis, 30 Juni 2022 di Gedung B FISIP.

Pada tahap awal dilakukan penandatanganan kerja sama antara FISIP UB dan Densus 88. Langkah ini dilakukan untuk menghindari adanya aksi radikalisme di kalangan kampus.

Dekan FISIP Dr. Sholih Mu’adi, S.H., M.Si dalam sambutannya menyampaikan, kerja sama ini sebagai upaya untuk mencegah radikalisme pada ranah mahasiswa.

“UB memiliki jumlah mahasiswa terbanyak di Indonesia, tidak mudah untuk melakukan pencegahan radikalisme sendiri, untuk itu kami butuh dukungan berbagai pihak, mulai dari orang tua, dosen, alumni, hingga kepolisian, Danrem, dan khususnya Densus 88,” terang Sholih.

Nantinya bentuk kerjasama ini akan diwujudkan dalam langkah konkret berupa pembekalan materi hingga kurikulum non SKS yang diberikan pada mahasiswa baru. Dengan adanya aksi ini diharapkan dapat menjadi cara untuk mencegah aksi radikalisme.

Rencana dan aksi pencegahan radikalisme yang diinisiasi Fisip UB ini mendapat apresiasi dari Direktur Pencegahan Densus 88 Anti Teror POLRI Kombes. Pol. Ami Prindani, S.I.K., M.Si ia mengatakan pentingnya edukasi bagi masyarakat, dalam hal ini mahasiswa, untuk mengetahui cara mencegah dan menghindari aksi radikalisme.

“Perlu kerja sama secara masif untuk terus menerus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak sampai terjerumus kepada paham radikalisme. Karena pintu masuk penyebaran radikalisme bisa dari mana saja. Dengan adanya kerja sama ini kami memiliki partner untuk pencegahan radikalisme di dalam kampus,” ungkapnya.

BACA JUGA  Wujudkan Integrasi Santri dan Alumni, IKA BQ Gelar Reuni Akbar II

UB juga merupakan kampus pertama di Indonesia yang melakukan kerjasama dengan Densus 88. Kombes. Pol. Ami Prindani berharap kedepannya akan ada lagi kampus-kampus lainnya yang juga melakukan hal serupa.

“Ini pertamakalinya Densus 88 bekerjasama dengan universitas. Saya optimis upaya ini akan terlaksana dengan baik, dan ke depannya akan kami jadikan model untuk kerja sama dengan perguruan tinggi lainnya dalam mencegah paham intoleran dan radikalisme,” ucapnya.

Kerjasama dengan Densus 88 ini juga mendapat apresiasi dari Rektor UB Prof. Widodo., S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc yang menyampaikan, UB memiliki visi menjadi World Class University (WCU). Untuk itu UB membentuk mahasiswa memiliki global mindset.

“Ini merupakan karakter yang ingin kita tanamkan kepada mahasiswa UB, dan salah satu ciri pola pikir global adalah memiliki sifat menghargai perbedaan. Untuk itu semua civitas academica diharapkan bekerja sama mewujudkan cita-cita UB untuk menjadi SDM yang kompeten pada era global ini,” pungkas Rektor UB.

Densus 88 sendiri merupakan singkatan dari Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia. Satuan anti teror milik Kepolisian Republik Indonesia ini diprioritaskan untuk menghancurkan setiap tindak pidana terorisme di Republik Indonesia.

Densus 88 dibentuk pada 24 Agustus 2004. Di dalamnya terdapat anggota-anggota polisi yang berpengalaman dalam strategi dan taktik terhadap tindak pidana terorisme. Selain bertugas menumpas aksi terorisme, Densus 88 juga memiliki tugas untuk mencegah dan memberikan edukasi serta sosialisasi seputar aksi terorisme.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru