Harakatuna.com – Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mungkin telah dibubarkan secara hukum di Indonesia, tetapi gerakannya tidak serta-merta lenyap. Salah satu elemen yang paling strategis dan aktif dalam menyebarkan propaganda mereka adalah kelompok Muslimah HTI.
Berbeda dengan stereotip radikalis perempuan dari kelompok seperti Jemaah Islamiyah (JI), Jama’ah Ansharud Daulah (JAD), atau Negara Islam Indonesia (NII), Muslimah HTI berisi perempuan-perempuan berpendidikan tinggi. Mereka adalah akademisi, cendekiawan, dan aktivis yang mampu menyusup ke ruang-ruang intelektual dan sosial secara halus, bahkan elegan.
Dua profesor, puluhan doktor, dan ratusan magister berada dalam jejaring Muslimah HTI. Dengan kemampuan akademik itulah, mereka tidak hanya menjadi corong ideologi khilafah, tetapi juga memainkan peran penting dalam strategi besar Hizbut Tahrir untuk kembali eksis di panggung sosial-politik Indonesia.
Salah satu alat utama mereka dalam menyebarkan propaganda adalah channel digital, terutama melalui YouTube. Berikut beberapa channel yang patut diwaspadai:
Daftar Channel Muslimah HTI
- Muslimah Media Hub
Channel ini menjadi media utama untuk menyebarkan opini tentang pentingnya khilafah. Konten-kontennya berkisar pada kritik terhadap demokrasi, sekularisme, dan kapitalisme, sambil mempromosikan solusi sistem khilafah.
Berikut link-nya:
https://youtube.com/@muslimahmediahub?si=Qnxg9FgoLfMwqf5S
- Supremacy
Fokus channel ini adalah membangun narasi tentang keunggulan syariah sebagai satu-satunya solusi untuk permasalahan global. Supremacy juga sering menyerang ide-ide pluralisme dan toleransi.
Berikut link-nya:
https://youtube.com/@supremacychannel?si=042-Tn5yXSsIl8rV - Institut Muslimah Negarawan
Channel ini berfungsi sebagai platform edukasi yang mengemas propaganda khilafah dengan kedok diskusi intelektual. Mereka sering mengutip referensi akademik untuk membangun legitimasi.
Berikut link-nya:
https://youtube.com/@institutmuslimahnegarawan?si=20Z3hFh2KB5eDhLR - Blusukan
Dengan pendekatan berbasis masyarakat, channel ini menyajikan liputan kegiatan Muslimah HTI di lapangan, seperti kajian, seminar, dan aksi sosial, untuk menarik simpati khalayak.
Berikut link-nya:
https://youtube.com/@blusukan-r9s?si=OVdvQjbzQUEBjRvc - Back to Muslim Identity
Fokus utamanya adalah mengkritik budaya Barat dan menyerukan “kembali ke identitas Islam.” Namun, definisi Islam yang ditawarkan selalu mengarah pada ide khilafah.
Berikut link-nya:
https://youtube.com/@backtomuslimidentity?si=cT4sbdZHAhNSzNbQ - Suara Muslimah Bumi Cenderawasih
Channel ini menargetkan wilayah Indonesia Timur dengan mengangkat isu-isu lokal yang dikaitkan dengan kebutuhan penerapan syariah secara total.
Berikut link-nya:
https://youtube.com/@suaramuslimahbumicenderawa7870?si=AzVL04euhzIJIp82 - We are the Explore
Dengan pendekatan kreatif, channel ini menyajikan konten ringan yang tetap disisipi propaganda, khususnya untuk generasi muda.
Berikut link-nya:
https://youtube.com/@wearetheexplorer?si=LHgXmNMJ3W-aSqxK - Muslimah Bangil
Channel ini menampilkan komunitas lokal Muslimah HTI, memperlihatkan bagaimana mereka mengorganisasi kelompok untuk mendukung narasi besar khilafah.
Berikut link-nya:
https://youtube.com/@muslimahbangil6691?si=_42fsakwlgdv9IEd - Muslimah Minang Rindu Syariah
Channel ini memanfaatkan sentimen keislaman tradisional masyarakat Minangkabau untuk menghidupkan narasi nostalgia akan kejayaan Islam di masa lalu.
Berikut link-nya:
https://youtube.com/@muslimahminangrindusyariah4478?si=IamseKPDf9c2iJPW
Muslimah HTI tidak bisa diremehkan. Mereka adalah simpul penting dalam jaringan ideologis HTI, yang bekerja secara terencana untuk memengaruhi opini publik. Berikut beberapa ancaman yang mereka bawa:
- Dengan pendekatan intelektual, mereka berusaha menjadikan khilafah sebagai gagasan yang wajar dan logis, bahkan solusi universal bagi permasalahan negara-bangsa.
- Muslimah HTI menggunakan retorika yang tidak konfrontatif untuk menarik simpati, khususnya dari perempuan muda. Hal itu bisa menjadi pintu masuk radikalisasi yang lebih dalam.
- Dengan latar belakang pendidikan tinggi, mereka mampu memengaruhi diskursus akademik dan membangun narasi yang sulit dibantah tanpa wawasan mendalam.
- Mereka membangun komunitas perempuan yang solid, berbasis kepercayaan dan ikatan emosional, sehingga mempersulit upaya dekonstruksi ideologis.
Untuk menghadapi ancaman tersebut, masyarakat harus bersikap kritis dan waspada terhadap konten yang mereka konsumsi, terutama dari sejumlah channel yang terafiliasi dengan HTI. Beberapa langkah yang dapat diambil:
- Literasi digital harus ditingkatkan agar masyarakat mampu mengenali propaganda yang tersembunyi dalam konten online.
- Pihak-pihak berwenang dan komunitas intelektual perlu menghadirkan narasi alternatif yang membangun, berbasis pada Pancasila dan nilai-nilai keberagaman.
- Masyarakat lokal, khususnya perempuan, perlu diberdayakan dengan program-program yang memperkuat toleransi dan pemahaman wasatiah Islam.
Channel-channel Muslimah HTI adalah bagian dari strategi besar untuk membangkitkan kembali ide khilafah di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi dan intelektualitas anggotanya, mereka mampu menyusup ke berbagai lapisan masyarakat. Waspadai propaganda tersebut!