30.1 C
Jakarta

Bergaul dengan Para Ulama dan Orang Sholeh

Artikel Trending

Asas-asas IslamAkhlakBergaul dengan Para Ulama dan Orang Sholeh
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk bergaul dengan orang-orang sholeh, dan setiap orang yang bisa membuat kita ingat dan bertambah dekat dengan Allah SWT. (At Targhib Wat Tarhib, 1: 147).

Siapakah mereka? Yakni orang-orang yang di dalam dirinya terdapat petunjuk, dan dapat menunjukkan ke jalan yang diridlai oleh Allah, yakni para Auliya’ dan Sholihin. Lalu, apakah yang masih hidup atau yang telah wafat? Semuanya, baik wali dan sholih yang masih hidup maupun telah wafat. Apakah meminta tolong kepada para Wali, baik yang masih hidup maupun telah wafat, itu salah? Tidak! Lebih ampuh mana, pertolongan para Wali antara yang masih hidup atau yang telah wafat? Inilah jawabnya.

ﻭ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻻﻣﺎﻡ ﺍﻟﺴﻴﺪ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﺑﻦ ﻋﻠﻮﻱ ﺍﻟﺤﺪﺍﺩ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻭﻧﻔﻌﻨﺎ ﺑﻪ : ﻣﺎ ﺗﻈﻬﺮ ﺑﺮﻛﺎﺕ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺻﺤﺒﻪ ﺍﻻ ﺑﻌﺪ ﻣﻮﺗﻪ . ﻭﺍﻟﻮﻟﻲ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻋﺘﻨﺎﺅﻩ ﺑﻘﺮﺍﺑﺘﻪ ﻭﺍﻻﺋﺬﻳﻦ ﺑﻪ ﺑﻌﺪ ﻣﻮﺗﻪ ﺍﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﺍﻋﺘﻨﺎﺅﻩ ﺑﻬﻢ ﻓﻲ ﺣﻴﺎﺗﻪ : ﻻﻧﻪ ﻓﻲ ﺣﻴﺎﺗﻪ ﻣﺸﻐﻮﻝ ﺑﺎﻟﺘﻜﻠﻴﻒ، ﻭﺑﻌﺪ ﻣﻮﺗﻪ ﻃﺮﺡ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﺍﻻﻋﺒﺎﺀ .

Al Imam Al-Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad mengatakan, “Tidak akan tampak keberkahan seorang solih atas para sahabatnya melainkan setelah ia mati. Dan pertolongan seorang wali setelah mati, kepada kerabat dan orang-orang yang memohon pertolongannya, lebih banyak daripada ketika masih hidup. Karena, ketika masih hidup dia disibukkan dengan berbagai beban, sedangkan setelah mati, Allah menghilangkan segala beban darinya.”

Syaikh Ali bin Hisamuddin Al Muttaqi, saat menjelang wafatnya, berkata kepada muridnya yang bernama Abdul Wahhab. Beliau berkata, “Janganlah engkau bersedih. Kami adalah kaum yang suka menolong para murid setelah wafat sebagaimana menolong mereka ketika masih hidup, bahkan lebih banyak lagi.”

BACA JUGA  Cegah Siksaan Allah dengan Melakukan Enam Hal Berikut ini

ﻭﻗﺎﻝ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﺍﻻﻣﺎﻡ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﺍﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﺍﻟﺴﻜﺮﺍﻥ ﺑﺎﻋﻠﻮﻱ ﻧﻔﻊ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻬﻤﺎ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺑﻪ ﻣﻌﺎﺭﺝ ﺍﻟﻬﺪﺍﻳﺔ : ﺭﻭﻱ ﺍﻥ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﺴﻦ ﺍﻟﺒﺠﻠﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ،ﻗﺎﻝ : ﺭﺍﻳﺖ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻨﺎﻡ . ﻓﻘﻠﺖ ، ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ، ﺍﻱ ﺍﻻﻋﻤﺎﻝ ﺍﻓﻀﻞ؟ ﻓﻘﺎﻝ : ﻭﻗﻮﻓﻚ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻱ ﻭﻟﻲ ﻟﻠﻪ ﻛﺤﻠﺐ ﺷﺎﺓ ﺍﻭ ﻛﺸﻲ ﺑﻴﻀﺔ ﺍﻓﻀﻞ ﻣﻦ ﺍﻥ ﺗﻌﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﺘﻰ ﺗﺘﻘﻄﻊ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﺍﺭﺑﺎ ﺍﺭﺑﺎ . ﻓﻘﻠﺖ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ،ﺣﻴﺎ ﻛﺎﻥ ﺍﻭ ﻣﻴﺘﺎ؟ ﻓﻘﺎﻝ : ﺣﻴﺎ ﻛﺎﻥ ﺍﻭ ﻣﻴﺘﺎ .

Al Imam Asy Syaikh Ali bin Abu Bakar As Sakron Ba ‘Alawi mengatakan di dalam kitabnya, Ma’arijul Hidayah, “Diriwayatkan bahwa seorang Syaikh besar, Muhammad bin Husain Al Bajaliy mengatakan, ‘Aku pernah melihat Rasulullah SAW di dalam mimpi, lalu aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah amal yg paling utama?’ Beliau menjawab, ‘Engkau berada di hadapan seorang Wali Allah (dengan mahabbah) meskipun hanya sekedar orang yang memerah susu kambing atau memanggang telur, adalah lebih utama daripada engkau beribadah hingga terpotong-terpotong.’ Lalu aku bertanya lagi, ‘Wahai Rasulullah, apakah wali yang masih hidup, atau yang telah wafat?’ Beliau menjawab, ‘Baik yang masih hidup atau yang telah wafat.”

Semoga kita mendapatkan pancaran nadzroh para Auliya dan Sholihin. Semoga kita mendapatkan syafa’at mereka. Semoga kita selamat di dunia dan akhirat.

*Disarikan dari kitab Manhajus Sawiy Lil Faqih Al ‘Allamah Al Habib Zain ibn Ibrahim ibn Sumaith.

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru