33.5 C
Jakarta
Array

Berdua Menjadi Sempurna (Bagian I)

Artikel Trending

Berdua Menjadi Sempurna (Bagian I)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Segala sesuatu yang ada di dunia diciptakan berpasang-pasangan oleh Sang Maha Penciptasebagaialarm yang mengingatkan manusia akan kekuasaan dan keesaan-Nya. Demikian pesan singkat yang bisa ditangkap dari firman Allah swt dalam Qs. Al-Dzariyat [51]: 49.

Kata berpasang-pasangan bisa dimultitafsirkan menjadi beberapa arti, diantaranya: ‘dua kubu yang berlawanan’ seperti hitam dengan putih, besar dengan kecil dan pendek dengan panjang. Selain itu berpasangan juga diartikan dengan ‘sesuatu yang berbarengan’ seperti suami-isteri karena mereka berdua menjalani hidup berbarengan atau pemain badminton untuk ganda yang main berbarengan. Lalu ‘sesuatu yang sama’ kadang disebut juga pasangan seperti matahari dengan bulan yang sama-sama mengeluarkan cahaya.Berpasang-pasangan juga bisa diartikan dengan‘sesuatu yang berjumlah dua’seperti sepasang sepatu, sepasang bola mata, dan masih banyak lainnya.

Jika direnungi kembali wahyu Tuhan di atas (Qs. Al-Dzariyat [51]: 49)akan menjadi penemuan menarik.Bayangkan semuanya yang ada di alam raya ini pasti berpasangan. Tentu mudah sekali jika benak kita langsung tertuju pada kata-kata sifat.Sebab semua sifat pasti mempunyai sifat yang berlawanan contoh baik-buruk, panjang-pendek, lebar-sempit, banyak-sedikit, panas-dingin, positif-negatif dan seabrek sifat lainnya.Namun jika berpasang-pasanganditujukan pada benda-benda tertentu khususnya benda-benda mati, pertanyaan besar akan hinggap di otak kita. Apakah mungkin setiap benda yang ada di alam semesta ini berpasang-pasang?

Dalam Mufradaat Alfaadzh Al-Quran (2009: 385), Raghib al-Ashfihani (w. 502 H)mengomentari Qs. Al-Dzariyat [51]: 49 bahwa segala sesuatu di alam semesta ini adakalanya yang tersusun dari atom, sifat, materi dan bentuk. Sehingga apapun itu pasti berpasang-pasangan baik dari segi perlawanan, persamaan, ataupun susunannya. Jadi benda-benda juga berpasangan dari susunan atom yang dikandungnya.Kata ‘Min Syain’ dalam firman-Nya, dipahami oleh sementara ahli tafsir dengan segala makhluk hidup sehingga yang dimaksudberpasangan-pasangan dalam ayat tersebutialah laki-laki-perempuan bagi manusia dan jin atau jantan-betina bagi binatang, demikian jelas Abû Hayyân (w. 745) dalam al-Bahrul al-Muhîth (1993: 8/140). Menurut pendapat lain ‘Syain’ juga dimaksudkan untuk selain makhluk hidup seperti pandangan al-Râzî (w. 606 H) dalam tafsirnya Mafâtîh al-Ghaib(1981: 28/227)yang menyatakan bahwa para pakar ilmu logika menghendaki maksud dari ‘Min Syain’ adalahjins(jenis).Sebab dalam ilmu manthiq (logika)setiap jinsterdiri dari dua nau’(macam) dan setiap nau’ mempunyai dua bagian turunan lagi. Sehingga sah-sah saja jika dikatakan segala sesuatu yang ada di jagat raya inibaik itu makhluk hidup, benda mati, sifat-sifat dan lain sebagainya, pasti berpasang-pasangandilihat dari perlawanannya, persamaannya, ‘berbarengan’nya,jumlahnya yang ganda maupun dari segi jenisnya. Sungguh Maha Kuasa Allah yang telah menciptakan dan mengatur itu semua.

Sebagai makhluk Allah swt yang paling mulia, manusian tidak luputdiciptakan oleh Allah swtuntuk berpasang-pasangan. Manusia yang dikenal sebagai makhluk sosialmenuntut keberadaan sesamanya untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Sangat sulit baginya untuk hidup sendiri tanpa bantuan dan campur tangan dari sesamanya. Keterasingan dari interaksi dengan sesama manusia akanmengundang kesengsaraan dan kegelisahan di hati seorang insan. Setiap individunya, manusia butuh untuk saling berbagi rasa. Acapkali dalam kesendiriaannya, manusia malah menemukan beban pikiran masalahdalam hati yang berujung pada depresi dan stress. Namun tidak setiap menyendiri itu buruk. Ada waktu-waktu tertentu dan terbatasyang memang dibutuhkan untuk menyendiri. Sehingga menyendiri yang tidak baik bagimanusia adalah kesendirian yang berkepanjangan.

Demi untuk menjaga fitrah manusia, Islam sebagai agama universal sangat menganjurkan bagi setiap anak cucu Adam untuk mencari pasangan yang dapat mengantarkannya kepada kehidupan yang lebih baik. Menikah adalah pilihan yang ditawarkan oleh Islam untuk menghalau sisi-sisi negatif dalam hidup kesendirian yang berkepanjangan.

Menikah memang satu hal yang sakral dalam perjalanan hidup manusia. Tak pelak kita dapati aneka upacara adat dan budaya dari berbagai suku untuk menjalaninya. Sanak saudara, sahabat hingga kenalan semua diundang guna merasakan jamuan pesta pernikahan.Pernikahan adalah ikatan suci dua insan untuk menjalani kehidupan bersama. Berjanji untuk bersama-sama mengarungi segala deru ombak kehidupan yang menghadang. Tidak mudah menghadapi aneka pernak-pernik hidup tanpa adanya kesefahaman antara pasangan satu sama lain.Berdua dengan pasanganakan semakin ringan dalam menjalani tuntutanhidup sesuai dengan tuntunan agama.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru