31.4 C
Jakarta
Array

Beragama dengan Hoaks

Artikel Trending

Beragama dengan Hoaks
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Semangat dalam beragama merupakan sebuah keniscayaan karena agamalah yang menuntun seseorang untuk menjadi pribadi yang baik. Agama seharusnya menjadikan seseorang memiliki sikap yang arif dan bijaksana. Namun bagaimana jika ada seseorang bergama dengan menggunakan kebohongan/ hoaks? Sependek pengetahuan saya, dalam sebuah hadis, memang terdapat keterangan bahwa setidaknya ada tiga kondisi seseorang dibolehkan berbohong, (1) pembicaraan seorang suami terhadap istrinya agar membuatnya senang misalnya masakan seorang istri yang sebetulnya tidak enak tetapi sang suami dengan bijaksana mengatakannya enak sekali (2) berbohong dalam kondisi peperangan (taktik perang) dan (3) berbohong dengan maksud untuk mendamaikan manusia yang sedang berselisih. Hadis ini oleh Imam al-Tirmidzi disebut-sebut sebagai hadis hasan gharib.

Jika dilihat dari pesan tersirat dari hadis ini, setidaknya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi mengenai kebolehan berbohong, yakni dalam kondisi-kondisi darurat dan harus menghasilkan kemaslahatan baik dalam lingkup kecil seperti keluarga maupun lingkup yang lebih luas seperti dalam masyarakat. Dalam kondisi normal dan damai, tindakan berbohong sangat dikecam dalam Islam bahkan berbohong oleh Nabi disebut-sebut sebagai tanda-tanda orang munafik.

Nabi dalam suatu kesempatan memberikan warning kepada ummatnya agar berhati-hati dalam berbicara dan menyebarkan informasi. Dalam hadis riwayat Imam Abu Daud as-Sijistani dalam Sunan Abu Daud Nabi bersabda, Cukup besar dosa seseorang jika ia menyebarkan setiap berita yang ia dengar (dari orang lain). Kenapa Nabi mengatakan bahwa menyebarkan setiap informasi yang didengar sebagai dosa besar? Setidaknya ada beberapa alasan. Pertama, tidak semua informasi yang didengar itu sesuai dengan fakta. Kedua, jika informasi itu ternyata salah, maka secara otomatis, penyebar berita menjadi agen penyebar kebohongan/ hoaks. Ketiga, jika informasi itu berkenaan dengan keburukan atau aib orang lain, maka penyebar informasi akan terjatuh pada sikap ghibah (membicarakan/menyebarkan keburukan orang lain) meskipun info yang disebarkan itu benar adanya. Jika ternyata informasi tidak benar, maka penyebar berita sudah jatuh pada tindakan fitnah. Sedangkan fitnah dikatakan lebih kejam dari pembunuhan karena dampak negatifnya yang lebih besar dan luas.

Di dalam al-Quran perilaku berbohong atas nama agama juga dikecam. Dalam Q.S al-An’am, Allah berfirman, Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan sesuatu kebohongan terhadap Allah, atau medustakan ayat-ayatNya? Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak beruntung (Q.S al-An’am:12).

Ayat ini menjelaskan tentang kecaman Allah terhadap orang-orang yang membuat kebohongan atas nama agama. Konteks ayat ini menjelaskan tentang orang-orang musyrik yang tidak mempercayai kenabian Nabi Muhammad dan menyekutukan Allah serta berbuat kejahatan dengan berbohong dan menyembunyikan kebenaran. Sunggupun demikian, ayat ini juga memiliki pesan universal bahwa kita tidak boleh berbohong dan mengada-ada seperti menyebar berita hoaks dan kebohongan-kebohongan lainnya meskipun untuk kepentingan agama.

Artikel ini saya tutup dengan pesan Imam Syafii—sebagaimana dikutip oleh Nadirsyah Hosen—dalam kitab Al-Mustathraf fi Kulli Fannin Mustazhraf,

Jika hendak berbicara, pikirlah dahulu apa yang hendak dibicarakan,

Jika kau melihat kemaslahatan di dalamnya, maka bicaralah!

Tetapi jika masih ragu, jangan berbicara sampai jelas kemaslahatan (di dalamnya)

Wallahu a’lam!

Abd. Halim, M.Hum, dosen Tafsir IAIN Surakarta, Ketua Divisi Publikasi Pusat Kajian dan Pengembangan Pesantren Nusantara (PKPPN) IAIN Surakarta.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru