34 C
Jakarta
Array

Bentengi Paham Radikal-Teror, Alumni al-Azhar Gelar Talkshow Kebangsaan

Artikel Trending

Bentengi Paham Radikal-Teror, Alumni al-Azhar Gelar Talkshow Kebangsaan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Salatiga – Dalam rangka mencegah penyebaran paham radikal teror di tengah-tengah masyarakat, Alumnus Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir dari Indonesia menggelar talkshow kebangsaan. Kegiatan ini bertajuk “Menolak Radikalisme Agama” di Pondok Pesantren Wali, Salatiga, Jawa Tengah.

Lewat kegiatan ini Alumnus Universitas Al-Azhar Kairo mengajak masyarakat untuk bersama-sama menghadang penyebaran pemahaman Islam radikal. Kegian ini dilanjutkan dengan sosialisasi toleransi dan moderasi Islam ke berbagai lapisan masyarakat.

“Penyebaran paham radikal teror agama kian memprihatinkan di tengah tengah masyarkat kita. Maka peran alumni Universitas Al-Azhar Mesir sangat diperlukan. Sebagai perguruan tinggi Islam tertua di dunia, kita sangat siap memebentengi masyarakat,” Ujar KH Ahmad Nadzif. Pernyataan ini disampaikan salah seorang alumni Al-Azhar dan Pimpinan Pusat GP Anshor yang menjadi narasumber pada acara tersebut. Pernyataan ini dikutip dari situs resmi NU, Selasa, 30 Juli 2019.

“Al-Azhar sejak dahulu konsisten mengajarkan nilai-nilai toleransi dan moderasi Islam kepada para mahasiswanya yang belajar di sana, termasuk para mahasiswa dari Indonesia.,” sambungnya.

Toleransi di Mata Ulama Senior

KH. Sidqon Mansur selaku Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Jateng-DIY juga menegaskan dalam sambutannya. Bahwa melalui kegiatan ini pihaknya ingin memberikan gambaran akan pentingnya toleransi dan moderasi Islam bagi kehidupan dan persatuan Indonesia ke depan.

Kiai Sidqon juga mengajak para peserta untuk lebih proaktif ikut serta menebarkan pemahaman Islam moderat di tengah tengah masyarakat.

“Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah rumah besar kita yang harus bersama sama diselamatkan dari ancaman radikalisme agama yang bisa merorong persatuan kita,” ujarnya.

KH. Ahmad Nadzif pada kesempatan itu juga mengungkapkan bahwa Indonesia bisa tercerai-berai bila akar radikalisme agama yang sudah akut penyebarannya saat ini tidak segera disikapi.

“Kami Alumni Al-Azhar Mesir merasa terpanggil untuk ikut berperan aktif dalam mengokohkan NKRI dari ancaman pemahaman keislaman yang radikal. Mereka tidak toleran dan cenderung ingin merusak tatanan kenegaraan Indonesia. Kita sudah bersama dengan seluruh elemen dan komponen bangsa sejak diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 menyepakati NKRI,” imbuhnya.

Komitmen Alumni dan OIAA

Para alumni Al-Azhar yang tergabung dalam OIAA sebagai organisasi resmi alumni yang diakui oleh Universitas Al Azhar Mesir pada kesempatan itu juga berkomitmen bersama. Pasalnya, mereka siap untuk melakukan berbagai gerakan intelektual dan budaya. Hal ini untuk menghadang upaya upaya penyebaran dan pembentukan khilafah Islamiyah  seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan ormas-ormas keagamaan radikal lain yang makin gencar di Indonesia.

“Toleransi dan Moderasi Islam akan terus kami kampanyekan demi tegaknya NKRI,” ungkap Kiai Sidqon.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru