29.7 C
Jakarta

Bamsoet Sebut Pentingnya Vaksinasi Ideologi untuk Cegah Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarNasionalBamsoet Sebut Pentingnya Vaksinasi Ideologi untuk Cegah Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Keluarga Besar Putra-Putri Polri (KBPP Polri) bersinergi memasifkan ‘vaksinasi ideologi’ ke masyarakat untuk tangkal radikalisme. Pasalnya, Bamsoet menyampaikan pandemi COVID-19 tak hanya berdampak terhadap krisis kesehatan, ekonomi, dan sosial, melainkan juga krisis ideologi.

Oleh karena itu, melalui Sosialisasi Empat Pilar, MPR turut menyebarkan nilai-nilai Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Hal ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus radikalisme dan ekstremisme.

“Tantangan menghadapi paham radikalisme di Indonesia bukanlah persoalan gampang. Tekanan dan beban kehidupan yang dirasakan semakin sulit dan berat, terutama di saat pandemi saat ini, berpotensi mendorong tumbuh suburnya radikalisme sebagai solusi instan dan pelarian dari berbagai himpitan persoalan hidup. Ditambah fakta sosiologis bahwa kita ditakdirkan menjadi bangsa dengan tingkat heterogenitas yang tinggi, menjadikan kita berada dalam posisi rentan dari ancaman potensi konflik,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (9/9/2021).

Usai menerima Pengurus Pusat KBPP Polri, Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan soal kondisi geografis Indonesia, yang merupakan negara kepulauan dan terpisah oleh lautan. Secara sosio-kultural, kata Bamsoet, bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku, budaya, adat istiadat, agama dan kepercayaan.

Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki kekayaan sumber daya alam berlimpah, dan posisi geografis yang strategis dalam lalu lintas kemaritiman. Adapun kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai magnet bagi berbagai kepentingan global. Meski demikian, hal tersebut juga berpotensi menimbulkan berbagai persoalan.

BACA JUGA  Kemenag Perkuat Moderasi Beragama Melalui Sarana Musik dan Film

“Mengelola kemajemukan bagi negara yang penuh keberagaman seperti Indonesia adalah sebuah keniscayaan. Ketidakmampuan mengelola kemajemukan, dan ketidaksiapan sebagian masyarakat menerima kemajemukan tersebut, berpotensi menimbulkan berbagai gejolak yang dapat mengancam ikatan kebangsaan,” jelasnya

Lebih lanjut Dewan Kehormatan KBPP Polri ini mengatakan persoalan-persoalan tersebut dapat muncul dalam bentuk, motif, dan gerakan yang berbeda. Salah satunya seperti munculnya kasus-kasus yang cenderung radikal akibat implementasi dan praktik dari kehidupan beragama.

Terkait hal ini, Bamsoet mengimbau agar seluruh pihak dapat membangun, menanamkan, dan menjaga nilai kebangsaan. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi konflik akibat ancaman radikalisme.

“Wawasan kebangsaan tidak serta merta lahir dan dimiliki secara alamiah. Harus ditanamkan, dijaga, dirawat, agar dapat terus tumbuh, berkembang dan lestari sebagai sebuah sistem nilai. Membangun wawasan kebangsaan harus menjadi proses yang berkesinambungan agar mengakar kuat dan tidak lekang oleh dinamika zaman. Serta dilakukan secara masif agar menyentuh seluruh elemen masyarakat. Karena itulah MPR RI konsisten melaksanakan vaksinasi ideologi berupa Sosialisasi Empat Pilar, sebagai pembangunan karakter bangsa,” pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam pertemuan tersebut turut hadir jajaran KBPP Polri, antara lain Ketua Umum Evita Nursanty, Sekretaris Jenderal Brigjen Pol (Purn) Siswandi, Bendahara Umum Arinta, Ketua Politik dan Hubungan Antar Lembaga Rapsel Ali, Ketua BUMN, Koperasi, UKM dan Kewirausahaan Deddy Y.H. Sitorus serta Ketua OKK Enita Adyalaksmita.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru