Harakatuna.com. Lombok Timur – Lombok Timur (Lotim) merupakan salah satu kabupaten di NTB, yang menjadi fokus utama Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme. ”Di NTB Kabupaten yang menjadi fokus dalam pencegahan terorisme, itu di Bima dan Lotim,” terang Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) NTB Ruslan Abdul Gani.
Kata dia, Pemprov NTB melalui Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) bersama BNPT, gencar melakukan sosialisasi bahaya radikalisme, terorisme dan narkoba. Sosialisasi ini menyasar berbagai kalangan masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.
Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi masyarakat tentang bahaya terorisme. Dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila sebagai dasar negara. ”Dua minggu yang lalu kami sudah mengadakan pertemuan di Lombok Tengah, itu terkait dengan informasi teknologi digital. Karena radikalisme saat ini mudah menyebar melalui internet,” katanya.
Disebutkan, dijadikannya Lotim dan Bima menjadi fokus utama pencegahan terorisme, dikarenakan beberapa kasus terkait radikalisme pernah terjadi di wilayah ini. Sementara itu, Kepala Bakesbangpoldagri Lotim Mustafa menyampaikan pencegahan radikalisme dan terorisme ini sangat penting dilakukan. Masyarakat diharapkan dapat mewaspadai dan mengenal ciri-ciri orang yang radikal.
”Seperti contohnya orangnya tertutup, tidak mau berkomunikasi, dan menganggap ajarannya paling benar,” ujarnya.
Pemkab Lotim disebut telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah radikalisme. Termasuk melakukan pemantauan terhadap masyarakat pendatang dengan berbagai lembaga terkait. ”Partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencegah penyebaran paham-paham radikal di tengah masyarakat,” tandasnya.