27.9 C
Jakarta

Bahaya Paham Radikalisme dan Terorisme Terhadap Masyarakat

Artikel Trending

AkhbarNasionalBahaya Paham Radikalisme dan Terorisme Terhadap Masyarakat
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF
Harakatuna.com. Jakarta – Penyampaian terkait dari bahaya paham Radikalisme dan Terorisme tidak hanya terhadap pada orang dewasa, tapi juga Disosialisasikan kepada kalangan Remaja maupun terhadap anak-anak.

Dalam hal ini, Aiptu Supriyanto, selaku Bhabinkamtibmas Koncer Kidul, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso yang getol menjalani aktifitasnya sejak 2017 silam di Pondok Pesantren Nurul Hidayah, di Desa setempat.

Adapun materi yang diajarkan, yaitu pendidikan Moral, Pancasila, Kebangsaan dan Nasionalisme. Tujuannya agar para Pelajar bisa memahami, bahwa Negaranya ini terdiri dari Bangsa yang majemuk, namun tetap harus rukun satu sama lain.

“Radikalisme itu rata-rata masuk ke anak-anak muda. Dimana dari pemikiran mereka masih Labil. Oleh sebab itu, maka sejak mereka masih remaja dan anak-anak ini, sudah kami tanamkan tentang Nasionalisme dan perihal Materi Berkebangsaan,” tutur Supriyanto, Jumat 12 November 2021.

Dalam kelas, Supriyanto tidak pula menyampaikan, materi secara lisan belaka saja, melainkan juga terkadang menggunakan Alat Peraga, misal Lambang Pancasila. “Ada sesi tanya jawab tentang apa saja, makna di setiap Lambang Pancasila dan lain sebagainya.

Namun disampaikan juga tentang jahatnya Terorisme itu terhadap Masyarakat dan Negara,” ucapnya.
Warga Desa Grujugan Kidul, Kecamatan Grujugan ini mengaku miris melihat banyaknya Pemuda yang di Rekrut sebagai ‘Pengantin’ untuk melakukan Bom Bunuh Diri.

“Padahal, dengan dasar apapun, Bom Bunuh Diri yang menewaskan orang lain itu, tidak dibenarkan, apalagi jika yang menjadi korban adalah orang yang tidak bersalah,” beber Supriyanto.

Pak Pri, sapaan akrabnya selalu mengajarkan secara Sukarela di Ponpes tersebut, rata-rata 2 kali dalam sepekan. Menurutnya, hal ini merupakan implementasi dari Bhabinkamtibmas Peduli terhadap Kurikulum Dunia Pendidikan.

BACA JUGA  Cegah Kekerasan dan Radikalisme, Moderasi Beragama Harus Masif di Dunia Maya

“Utama adalah tugas sebagai Abdi Negara. Sedangkan mengajar di Ponpes ini sebagai upaya turut serta didalam bidang Pendidikan, terutama pendidikan Karakter dan Kebangsaan,” kata Supriyanto bapak 3 anak ini.

Sehingga Kapolsek Tenggarang AKP Muktamar, S.H mendukung penuh aktifitas Aiptu Supriyanto sebagai Pengajar Sukarelawan di Ponpes Nurul Hidayah tersebut.

“Saya sangat mendukung, karena memang salah satu Tugas Polisi adalah bagaimana memberikan Pemahaman kepada masyarakat, termasuk dalam Bahaya Paham Radikalisme dan Terorisme,” tegas Muktamar yang selaku Kapolsek Tenggarang, dikonfirmasi terpisah.

Muktamar menegaskan, bahwa rutinitas Aiptu Supriyanto tersebut tidak mengganggu dalam tugas fungsionalnya selaku Abdi Negara. Jika tugas di Polsek Tenggarang sedang senggang, maka Aiptu Supriyanto mengajar di Ponpes.

Kalau ada tugas Kedinasan, maka tentu fokus menjalankan tugasnya di Polsek. Kami sangat Fleksibel dalam hal ini,” ungkap Muktamar.

Humas Ponpes Nurul Hidayah yaitu Mistari mengatakan, ada 121 Siswa MTs di Ponpes Nurul Hidayah yang rutin mendapatkan pengajaran dari Aiptu Supriyanto.

“Bahkan, terkadang juga Materi yang disampaikan kepada anak-anak SMK Nurul Hidayah yang kini berjumlah 101 Siswa,” ujar Mistari.

Menurutnya, pengajarannya Materi Kebangsaan dan Nasionalisme. Perihal ini untuk mencegah Paham Radikalisme, yang selaras dengan Program Lembaga tersebut.

“Sebelumnya kami pun akan ada program Pramuka. Jadi selaras dan saling melengkapi dengan Materi yang disampaikan oleh pak Bhabinkamtibmas,” pungkas Mistari selaku humas Ponpes Nurul Hidayah.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru