27.6 C
Jakarta
Array

Bagaimana Doa Bisa Terkabul

Artikel Trending

Bagaimana Doa Bisa Terkabul
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Seorang pujanggan Arab pernah mengatakan:

لَا تَسْأَلَنَّ بَنِي آدَمَ حَاجَةً                    وَسَلِ الَّذِي أَبْوَابُهُ لَا تُحْجَبُ

وَاللهُ يَغْضَبُ إِنْ تَرَكْتَ سُؤَالَهُ             وَبَنُوْ آدَمَ  حِيْنَ يُسْأَلُ يَغْضَبُ

Jangan minta-minta kebutuhan pada manusia

                Minta saja kepada Dzat yang pintu-Nya tak pernah tertutup

Allah swt marah jika engkau tidak berdoa (meminta) kepada-Nya

                Sementara Manusia akan marah ketika diminta

Salah seorang ulama mengatakan, doa artinya permintaan kepada Allah. Kita diperintahkan untuk meminta karena sesungguhnya kita tidak mempunyai apapun kecuali yang dari Allah. Kalau pun kita bisa berusaha itu karena kita diberi peralatan untuk melakukan usaha tersebut. Maka bisa disebut doa adalah ikhtiar batin dan ikhtiar adalah doa lahiriah.

Dalam Al-Quran telah menegaskan pasti Allah akan menjawab siapapun yang berdoa kepada-Nya (QS al-Baqarah [2]: 186 dan QS Ghafir [40]: 60). Namun kapan Allah swt menjawabnya tentu terserah Allah swt. Kita hanya diperintah untuk berusaha dan memohon saja. Yang perlu diketahui adalah Allah swt seringkali memberikan jawaban doa seorang hamba pada tempat, waktu dan kondisi tertentu.

Hari Arafah (9 Zulhijah), malam dua hari raya, Ramadan sebulan penuh, hari Jumat, tengah akhir malam (waktu sahur), saat hujan turun, jeda antara azan dan ikamah, usai melaksanakan shalat fardu, dan saat berpuasa terutama sebelum berbuka, dan ketika sujud. Pada saat itulah kita mendapat kesempatan untuk lebih memacu doa dan munajat kita kepada Allah swt.

Sebenarnya masih banyak lagi waktu-waktu diijabahinya sebuah doa. Suatu waktu bisa menjadi tempat mustajabnya doa ketika rahmat Allah swt turun. Waktu sahur merupakan waktu jernih dan khusyuknya hati. Hujan merupakan salah satu rahmat Allah swt. Begitu juga ada tempat tertentu yang menjadi tempat doa mudah terkabul seperti di Raudhah (tempat antara mimbar Nabi dan makam Belias saw), multazam (tempat antara hajar aswad dan pintu kakbah dan masih banyak lainnya. Intinya di mana dan kapan rahmat Allah swt turun pasti di situ doa akan mudah terkabul. Hingga seseorang yang sedang menangis dan hatinya penuh pengharapan kepada Allah swt di situlah rahmat Allah swt datang.

Yang perlu diketahui lagi adalah di luar faktor eksternal di atas yang meliputi waktu dan tempat, doa akan lebih cepat lagi terkabul di saat internal orang yang berdoa bersih. Bersih dari kotoran baik dosa, makanan haram, syubhat dsb. Sehingga sebuah doa yang berangkat dari kebersihan hati dan kejernihan jiwa sinyalnya lebih kuat untuk bersambung kepada Allah swt Sang Maha Membolak-balikkan hati.

Ini senada dengan riwayat al-Thabrani yang diriwayatkan oleh Sa’d bin Abi Waqash. Suatu ketika Sa’d meminta doa kepada Rasulullah saw agar doa-doanya manjur. Alih-alih Rasulullah saw berdoa sebagaimana yang diminta Sa’d, Nabi Muhammad saw memberikan tips agar doanya mudah dikabulkan.

أَطِبْ مَطْعَمَكَ تَكُنْ مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةِ

Bersihkan makananmu (dari haram dan syubhat), doamu pasti manjur.  [Ali Fitriana]

 

 

 

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru