29.1 C
Jakarta

Awas! Kelompok Radikal Itu Musuh Allah

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanAwas! Kelompok Radikal Itu Musuh Allah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Dalam Al-Qur’an umat Islam diperintahkan memerintah yang ma’ruf dan mencegah yang munkar. Allah berfirman dalam surah Ali Imran ayat 110: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.

Ayat tersebut seringkali dijadikan dalih kelompok radikal untuk membenarkan perbuatannya. Mereka berdakwah dengan cacian menyebutnya sebagai pencegahan terhadap kemunkaran. Mereka membodohi massa bersilat lidah dengan amar ma’ruf. Bahkan, mereka melakukan aksi-aksi teroris berdalih memberantas kemunkaran.

Mari kita uji satu persatu argumentasi pembenaran yang mereka kemukakan. Sejalankah penafsiran sesat mereka dengan spirit agama Islam? Benarkah amar ma’ruf dengan ujaran kebencian mereka di publik? Layakkah nahi munkar dibarengi dengan perbuatan yang tercela, semisal terorisme?

Islam adalah agama pembawa rahmat (cinta kasih) kepada semesta alam. Rahmat ini, sebut Prof. Quraish Shihab, adalah perihnya hati bila melihat seseorang yang status sosial di bawah kita. Sehingga, mendorong kita melakukan sesuatu yang positif kepadanya. Semisal, membantu, menghibur, dan lain sebagainya.

Ujaran kebencian dan aksi-aksi terorisme yang dilakukan oleh kelompok radikal jelas tidak menggambarkan sedikit pun dari rahmat yang dimaksud tadi. Ujaran kebencian dan terorisme bukan menghadirkan cinta di tengah umat, malahan menghadirkan ketakutan, keresahan, bahkan hilangnya jiwa. Dampak negatif tersebut jelas bertentangan dengan rahmat yang dijadikan dasar agama Islam.

Islam juga termasuk agama yang mencintai perdamaian. Perdamaian ini melekat pada nama agama semitik ini. Maksudnya, tidak dapat disebut muslim (pengikut agama Islam) jika ia belum mampu menghadirkan perdamaian di muka bumi. Kembali pada ujaran kebencian dan aksi-aksi terorisme jelas berlawan dengan hadirnya perdamaian ini. Ujaran kebencian dan terorisme menciptakan permusuhan antar sesama dan terpecah-belahnya persatuan umat.

BACA JUGA  Definisi Hari Tenang di Tengah Maraknya Kampanye di Media Sosial

Jika kelompok radikal belum mampu menghadirkan pesan-pesan Islam, masihkah ideologi dan perbuatan mereka dibenarkan? Sungguh sangat bodoh orang yang tertarik, apalagi ikut masuk dalam kelompok radikal. Mereka tidak sadar atau pura-pura tidak merasa bahwa sesuatu yang mereka perjuangkan dilaknat di sisi Allah.

Dalam Al-Qur’an Allah menyebutkan bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya. (QS. an-Nisa’: 93). Balasan Jahannam, murka Allah, beserta azab-Nya lebih pantas diberikan kepada pelaku terorisme. Karena, mereka pembunuh jiwa yang diwajibkan oleh Allah untuk dijaga.

Ayat tersebut secara tersirat menyampaikan pesan, bahwa pelaku terorisme (teroris) adalah musuh Allah. Mereka dengan sengaja menentang larangan Tuhan, yaitu membunuh jiwa. Jika mereka musuh Allah, masihkah mereka dibiarkan? Tentu, tidak. Kita hendaknya terus melakukan kontra-radikalisme agar bibit paham radikal tidak tumbuh dan bertunas.

Sebagai penutup, paham radikal, terlebih yang berwajah terorisme hendaknya terus-menerus diwaspadai. Paham ini sangat membahayakan eksistensi hidup manusia. Orang yang terpapar paham radikal secara tidak langsung sudah menutup masa depan mereka. Kecuali mereka bertobat dari paham tersebut.[] Shallallah ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru