Dengarkan artikel ini
Siapa yang tak kenal lafal basmalah? Tentulah sudah paham semua lafal yang biasa diucapkan setiap kali membaca surat al-Fatihah tersebut. Ya, Imam Syafii berpandangan lafal basmalah termasuk dalam ayat surat al-Fatihah.
Lafal basmalah begitu banyak faidahnya, di antaranya dapat mengantarkan setiap hal baik yang dilakukan diterima oleh Allah swt.
كُلُّ اّمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَاُ فِيْهِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ اَبْتَرُ اَوْ اَقْطَعُ اَوْ اَجْذَمُ
Setiap sesuatu yang perlu mendapat perhatian tidak diawali dengan basmalah, maka tertolak atau terputus, atau tercegah. (HR Abu Dawud)
Maksudnya, hal-hal yang mendapat perhatian itu hal yang boleh dilakukan, dalam arti lain perkara-perkara yang tidak diharamkan dalam syariat. Bahkan hal makruh pun tidak diperkenankan untuk diawali dengan membaca basmalah.
Oleh karena itu, Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani setiap kali menulis selalu mengawalinya dengan menulis lafal basmalah. Selain karena mengamalkan hadis tersebut, juga mencontoh al-Quran.
Al-Quran diawali dengan lafal basmalah, baik di lauh mahfudh ataupun di dalam mushaf setelah pengumpulannya dan di setiap awal suratnya, kecuali surat Al-Taubah atau Baroah.
Di samping itu juga, lafal basmalah merupakan pembuka setiap kitab yang diturunkan. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah saw.
.اِنَّ اَوَّلَ مَا كَتَبَهُ الْقَلَمُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ فَاِذَا كَتَبْتُمْ كِتَابًا فَاكْتُبُوْهَا اَوَّلَهُ وَهِيَ مِفْتَاحُ كُلَّ كِتَابٍ اُنْزِلَ
Sungguh mula yang Alqalam tulis adalah lafal basmalah. Saat kau menulis kitab, tulislah lafal basmalah pada mulanya karena lafal tersebut merupakan pembuka setiap kitab yang diturunkan.
Tidak sekadar ditulis, lafal basmalah juga dibaca saat penulisannya. Hal ini berdasarkan riwayat lain yang juga memerintahkan untuk membacanya
*Disarikan dari kitab Kasyifah Al-Saja karya Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi al-Bantani
Syakirnf
