27.9 C
Jakarta
Array

Argumentasi Nabi Musa Meluluh-Lantakkan Logika Fir’aun

Artikel Trending

Argumentasi Nabi Musa Meluluh-Lantakkan Logika Fir’aun
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Nabi Musa adalah nabi yang mendapatkan gelar sebagai kalimullah (juru bicara tuhan). Diantara sebab beliau mendapatkan gelar ini karena beliau pernah berkomunikasi dengan tuhan di dunia secara langsung. Dan beliau juga termasuk juru bicara tuhan untuk menyampaikan ajaran tauhid di muka bumi, terutama untuk beradu argumen dengan salah satu mahluk Allah yang mengaku tuhan yaitu Fir’aun.

Sebagaimana kita tahu bahwa ajaran Tauhid dari Nabi Adam sampai dengan Nabi Muhammad diajarkan kepada kaumnya melalui argumentasi yang jelas (Bayan Al-Mubin). Bukan disampaikan dengan cara kekerasan atau dengan cara pedang. Karena jika dilakukan dengan cara kekerasan berarti bertolak belakang dengan ajaran Tauhid itu sendiri, yang Rahmatan Lil Alamin.

Suatu ketika Nabi Musa diseru oleh Allah untuk mengajak Fir’aun, hamba Allah yang mengaku tuhan ini kepada ajaran Tauhid. Setelah bertemu dengan Fir’aun, beliau pun bertanya alasan Fir’aun mendakwa dirinya menjadi tuhan. Kisah perdebatannya dengan Fir’aun ini direkam dalam Al-Quran, Surat Asyura, Ayat 23-17:

قَالَ فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ الْعَالَمِينَ ﴿٢٣﴾ قَالَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۖ إِنْ كُنْتُمْ مُوقِنِينَ ﴿٢٤﴾ قَالَ لِمَنْ حَوْلَهُ أَلَا تَسْتَمِعُونَ ﴿٢٥﴾ قَالَ رَبُّكُمْ وَرَبُّ آبَائِكُمُ الْأَوَّلِينَ ﴿٢٦﴾ قَالَ إِنَّ رَسُولَكُمُ الَّذِي أُرْسِلَ إِلَيْكُمْ لَمَجْنُونٌ

Artinya: Fir’aun bertanya: ”Siapa Rabb semesta alam itu?” Musa menjawab,”Rabb Pencipta langit dan bumi dan apa saja yang di antara keduanya (Itulah Rabbmu), jika kamu sekalian (orang-orang) mempercayai-Nya”.  Fir’aun berkata kepada orang-orang sekelilingnya,”Apakah kamu tidak mendengarkan?”Musa berkata (pula),”Rabb kamu dan Rabb nenek-nenek moyang kamuyang dahulu”.  Fir’aun berkata,”Sesungguhnya Rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila.

Argumentasi Nabi Musa

Dalam ayat tersebut, kita bisa belajar dan mengetahui bagaimana Nabi Musa berargumen mengahadapi logika Fir’aun. Ketika Fir’aun bertanya kepada kalimullah, Wahai Nabi Musa siapa tuhan alam semesta ini. maka Nabi Musapun menjawab bahwa Tuhan semesta ini adalah pencipta langit dan bumi berserta isinya.

Dengan mendengar jawaban tersebut, Maka Fir’aunpun menjawab saya ini telah berkeliling keseluruh muka bumi ini, tiada orang yang mendengar tuhannya selain Aku, maka pasti Tuhan dimuka bumi ini adalah aku. dan untuk mengetahui apakah tuhan dilangit maka akan kuperintahkan prajuritku untuk membangun sebuah pyramid untuk melihat tuhan di langit.

Mendengar jawaban Fir’aun yang demikian maka Nabi Musa Berpikir ulang. Ternyata Fir’aun tidak memahami argumentasiku, dia menyangkal bahwa Allah tuhan pencipta langit dan bumi. Dan malah meledek argumentasiku. Kemudian Nabi Musapun berkata kembali.

“Tuhanku adalah tuhanmu dan tuhan nenek moyang sebelum kamu”. Mendengar argumentasi ini, Fir’aun yang mengaku tuhan langsung jungkir balik kehabisan kata-kata. Wahai Fir’aun jika engkau mengaku tuhan lantas siapa tuhan sebelummu dan tuhan nenek moyangmu…? Apakah Engkau…? engkau sadar dulu engkau tidak ada dan dulu engkau seorang balita, apakah tuhan itu anak balita..?.

Mendengar argumentasi ini, setengah dari pengikutnya langsung menyatakan imannya kepada Nabi Musa. Karena argumentasi yang digunakan Nabi Musa meluluhlantakan logika orang yang mengaku tuhan ini.

Setelah kehabisan argumen akhirnya Fir’aunpun menuduh Nabi Musa gila, dan menyuruh pengikutnya untuk mengejar Nabi Musa dan pengikutnya untuk kemudian dibunuh. Karena argumen Nabi Musa ini berbahaya.

Dari sini sangat jelas bahwa ajaran Tauhid ini disampaikan dengan argumentasi yang logis dan jelas. Bukan dengan jalan pedang. Jadi jelas argumentasi adalah modal utama dalam mengajak kepada Tauhid. Sedangkan jalan pedang adalah jalan orang kalah, jalanya orang dholim untuk mempertahankan argumennya.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru