Harakatuna.com – Salah satu perasaan yang sulit dihindari manusia adalah perasaan iri. Rasa ini seolah-olah sudah terinstal secara otomatis di hati setiap manusia. Salah satu gejala rasa iri adalah adanya perasaan tidak suka ketika melihat orang lain diberikan kelebihan dan keutamaan oleh Allah. Rasa iri memang selalu ada, dan kita juga tidak bisa menghilangkan nikmat yang Allah anugerahkan kepada orang lain. Oleh karenanya ketika muncul rasa isi dalam hati, maka lakukanlah petunjuk Nabi berikut ini!
Sifat iri manusia ini pada dasarnya tumbuh karena adanya perasaan tidak ingin diungguli orang lain dalam hal apa pun. Karena pada dasarnya, manusia itu ingin selalu dirinya unggul dibandingkan orang lain. Dan untuk menekan dan mengobati rasa iri maka petunjuk Nabi Muhammad adalah dengan memalingkan melihat orang yang diberi anugerah dan melihat orang-orang yang kondisinya berada di bawah kita. Nabi Muhammad bersabda:
إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِى الْمَالِ وَالْخَلْقِ ، فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ
Artinya: “Jika salah seorang di antara kalian melihat orang lain diberi kelebihan harta dan fisik (atau kenikmatan dunia lainnya), maka lihatlah kepada orang yang berada di bawahnya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Nabi Muhammad dalam hadis ini menjelaskan bahwa salah satu manajemen untuk mengelola rasa iri adalah dengan melihat orang yang masih berada di bawahnya. Petunjuk Rasulullah ini jika dilakukan maka akan memunculkan rasa syukur dalam diri dan bisa melihat nikmat Allah kepada dirinya sendiri. Dengan demikian maka ia tidak akan menyepelekan nikmat Allah yang sungguh luar biasa yang ada pada dirinya.
انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ
Artinya: “Pandanglah orang yang berada di bawahmu dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Muslim)
Orang yang hatinya sedang dipenuhi rasa iri biasanya pandangannya akan terfokus pada nikmat orang lain dan mengabaikan nikmat Allah yang ada pada dirinya. Secara otomatis orang yang sedang dicoba dengan rasa iri ini akan meremehkan nikmat Allah dan ini tentu teramat bahaya. Oleh karenanya, dari keterangan ini semua menjadi jelas, untuk bisa menekan rasa iri dan beberapa efek yang ditimbulkannya maka caranya adalah dengan mengikuti petunjuk Nabi Muhammad. Yaitu dengan melihat orang yang berada di bawah kita, Wallahu A’lam Bishowab.