28 C
Jakarta
Array

Analisis Kritis Pemikiran Abraham Geiger terhadap Agama Islam

Artikel Trending

Analisis Kritis Pemikiran Abraham Geiger terhadap Agama Islam
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Kajian tentang agama Islam yang dilakukan oleh sarjana non Muslim atau yang dikenal dengan istilah orientalisme dinilai muncul pada abad 18-19 M dan terus berkembang hingga era modern ini. Kajian mereka ini meliputi berbagai pembahasan seperti kajian bahasa Arab, kajian historis al-Qur’an, kajian teks al-Qur’an, kajian sistemasi susunan al-Qur’an, kajian keterpengaruhan al-Qur’an terhadap agama lain hingga kajian interteks pada al-Qur’an dan alkitab. Mayoritas dari sarjana non-Muslim tersebut menekankan kepada studi mengenai seluk beluk al-Qur’an. Beberapa kajian yang mereka sajikan memang terkadang terkesan kontroversial dan cenderung subjektif, sehingga mengundang ketidakpuasan tersendiri bagi ummat Muslim. Salah satu tokoh orientalis yang dianggap kontroversial adalah Abraham Geiger.

Abraham Geiger (1810-1874) merupakan seorang orientalis yang termasuk dalam kelompok “pecinta polemik”, yaitu orientalis yang fanatik terhadap pemahaman mereka. Hal ini sesuai dengan latar belakangnya yang merupakan Rahib atau tokoh agama Yahudi di Jerman. Geiger dikenal sebagai seorang intelektual yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Ia sering mengikuti perlombaan menulis dan memenanginya. Salah satu karya tulisnya yang cukup terkenal bahkan dinilai kontroversial oleh umat Islam yaitu essai berbahasa Jerman yang berjudul “Was hat Mohammed aus dem Judenthume aufgenommen?”, yang berarti “Apa yang telah Muhammad Pinjam dari Yahudi?”. Selain karyanya ini, Geiger juga menulis buku yang berjudul Judaism and Islam. Dalam buku tersebut, Abraham Geiger membahas mengenai latar belakang pemikirannya tentang al-Qur’an dan Islam, kemudian ia juga menjelaskan tentang apa saja yang diadopsi Nabi Muhammad dari agama Yahudi seperti apa yang terdapat didalam essainya diatas.

Didalam bukunya “Judaism and Islam”, Abraham Geiger berpendapat bahwa setidaknya ada tiga hal yang diadopsi oleh Nabi Muhammad dari tradisi Yahudi; pertama, ia mengatakan bahwa ada beberapa kosa kata al-Qur’an yang mengadopsi atau berasal dari tradisi Yahudi. Kosa kata yang berasal dari tradisi Yahudi disini yaitu kosa kata yang menggunakan bahasa Ibrani. Terdapat sekitar 14 kosa kata al-Qur’an yang terdeteksi berasal dari bahasa Ibrani, diantaranya yaitu sakinah, tagut, furqan, ma’un, Masani, malakut, darasa, tabut, Jannatu ‘and, taurat, Jahannam, Rabbani, sabt,  dan ahbar. Kosa kata diatas dianggap mengadopsi bahasa Ibrani yang merupakan bahasa yang digunakan oleh orang-orang Yahudi pada saat itu karena kosa kata tersebut identik dengan tradisi Yahudi, yakni kosa kata yang memiliki ciri khas seperti berakhiran “ut” dan “an. 

Kedua, mengenai konsep keimanan dan doktrin keagamaan dalam ajaran agama Islam. Selain kosa kata yang ada di dalam al-Qur’an, konsep keimanan serta doktrin keagamaan dalam ajaran Islam pun tak luput dari kritik Geiger. Menurutnya hal-hal seperti penciptaan langit dan bumi serta segala isinya, tujuh tingkatan surge, pembalasan hari akhir, konsep dan ajaran shalat, harapan untuk husnul khatimah, dan aspek moral yang lainnya dinilai juga mengadopsi tradisi Yahudi. Ia beranggapan seperti itu karena sebelum al-Qur’an diturunkan dan sebelum Islam datang, tradisi dalam agama Yahudi sudah membahas mengenai hal-hal tersebut. Sehingga dengan datangnya Islam yang mengajarkan hal-hal tersebut kepada ummat Islam, maka akan dinilai ia telah meminjam ajaran-ajaran dari tradisi Yahudi.

Ketiga, mengenai kisah-kisah yang terdapat didalam al-Qur’an. Menurut Geiger kisah-kisah yang terdapat didalam al-Qur’an itu meliputi kisah-kisah para Nabi yang diutus oleh Allah kepada ummatnya, yaitu meliputi Nabi Adam hingga Nabi Musa. Selain itu kisah tentang raja-raja yang memiliki kekuasaan di sekitar Bani Israil, yakni raja Thalut, Nabi Daud dan Nabi Sulaiman. Kemudian kisah mengenai orang-orang suci yang diutus Allah setelah masa Nabi Sulaiman. Setelah melakukan kajian terhadap al-Qur’an dan agama Islam, melalui data-data yang dimilikinya, Abraham Geiger ingin mengatakan bahwa agama Islam itu bukanlah agama yang transenden, karena didalamnya terdapat kombinasi atau mengadopsi beberapa tradisi seperti tradisi Yahudi, Nasrani dan Jahiliyyah.

Sebagai ummat Islam, jika kita membaca karya Abraham Geiger tersebut pasti akan geram dan tidak terima dengan pernyataannya tersebut. Oleh sebab itu perlu adanya respon positif yang dilakukan untuk mengcounter pernyataan Abraham Geiger ini, salah satunya yakni menggunakan analisis kritis secara metodologis. Pertanyaan yang muncul dibenak kita setelah membaca karya Abraham Geiger yaitu mengapa al-Qur’an banyak menggunakan bahasa asing sehingga dianggap mengadopsi tradisi Yahudi? Jika dikaji secara teologis, jawaban dari pertanyaan diatas yaitu karena memang didalam al-Qur’an itu tidak saja menggunakan bahasa Arab, tetapi juga menggunakan bahasa lainnya yang menandakan isi didalam al-Qur’an itu begitu lengkap dari ilmu orang-orang terdahulu hingga ilmu-ilmu di masa yang akan datang. Selain itu, datangnya agama Islam merupakan pelengkap, penutup atau membenarkan agama-agama sebelumnya, jadi wajar terjadi kesamaan ajaran didalamnya. Akan tetapi kajian secara teologis ini belum cukup memuaskan untuk menjawab statement Abraham Geiger, oleh sebab itu diperlukan analisis secara metodologis untuk memperkuatnya. 

Adanya kemiripan ajaran Islam dengan tradisi Yahudi maupun Kristen itu tak luput dari faktor sosio-historis. Jika kita analisis dari segi wilayah, Agama Yahudi, Kristen, dan Islam itu turun di satu tempat yang sama, yakni di wilayah Jazirah Arab. Bahasa yang umum digunakan di Jazirah Arab khususnya kota Mekkah dan Madinah pada saat itu adalah bahasa Arab, karena sebelum datangnya Islam kota Mekkah merupakan kota dengan perniagaan yang besar, dimana memungkinkan terjadinya interaksi dari semua kalangan, baik kalangan Yahudi maupun Nasrani. Maka datangnya agama Islam serta turunnya al-Qur’an itu menyesuaikan konteks yang terdapat di sekitar wilayah Jazirah Arab tersebut, yakni dengan menggunakan hal-hal yang kiranya sudah umum terjadi di wilayah tersebut, meskipun itu ia dapati dari kalangan Yahudi maupun Nasrani. Hal ini dilakukan oleh Allah semata-mata untuk mempermudah ummat-Nya dalam memahami apa yang hendak disampaikan oleh Rasulullah. Sehingga Allah perlu “meminjam” istilah atau kosa kata bahkan kebudayaan Arab pada saat itu, karena kebudayaan Arab tersebut dianggap sesuatu yang pastinya sudah masyhur dikalangan masyarakat Arab pada masa itu. Dengan berbekal kemasyhuran tersebut, diharapkan ummat Nabi akan mudah menerima ajaran agama Islam. Akan tetapi tidak semua kosa kata dalam al-Qur’an dan ajaran agama Islam mengadopsi tradisi Yahudi dan Nasrani, karena al-Qur’an “meminjam” kosa kata tersebut untuk merespon, menyanggah maupun membenarkan hal-hal yang sudah diajarkan dalam tradisi agama-agama sebelumnya. 

Dengan demikian hal yang perlu kita ketahui yaitu Al-Qur’an tidak semata-mata diturunkan begitu saja, akan tetapi ia menyesuaikan diri dengan kondisi sosio-kultur masyarakat Arab pada saat itu dengan tujuan agar diterima dan dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat setempat. Namun bukan berarti al-Qur’an itu hanya kitab suci yang dikhususkan kepada orang Arab saja, tetapi al-Qur’an adala kitab suci yang shalih li kulli makan wa zaman. Jadi apa yang dikatakan Abraham Geiger itu tidaklah benar dan dapat dibantah, karena tuduhannya yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad meminjam atau mengadopsi tradisi Yahudi dalam melakukan dakwahnya itu merupakan statement subjektifnya sebagai Rahib Yahudi dengan tujuan untuk melemahkan agama Islam. Namun kajian Abraham Geiger ini juga memiliki sisi positif, yaitu dari kajian yang ia lakukan setidaknya sudah menggugah kesadaran ummat Muslim untuk mengkaji lebih dalam lagi ilmu pengetahuan tentang Islam dengan tujuan untuk mengcounter serangan-serangan orientalis terhadap agama Islam.

[zombify_post]

Sudiyantoro
Sudiyantoro
Penikmat buku dan pegiat literasi. Mukim di Rembang.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru