Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Wina – Austria sedang bersiap-siap untuk memulangkan dua putra seorang simpatisan ISIS, kelompok Negara Islam. Orang tua kedua anak itu diyakini telah meninggal di Suriah setelah ia berangkat ke sana pada tahun 2014 lalu.
“Ada tes DNA positif dan anak-anak simpatisan ISIS diidentifikasi dengan jelas,” ujar Juru bicara Kementerian Luar Negeri Austria, Peter Guschelbauer, kepada radio publik ORF Oe1, yang disitir AP, Sabtu (24/8/2019).
ORF melaporkan bahwa pengadilan pekan lalu memberikan hak asuh kepada kakek-nenek bocah lelaki, yang berusia 1,5 dan 3 tahun. Dikatakan mereka telah berada di kamp al-Hol di Suriah, yang dikendalikan oleh pasukan Kurdi, selama beberapa bulan terakhir.
Sebelumnya empat anak Jerman yang ayahnya militan ISIS diserahkan ke Jerman oleh pemerintah Suriah yang dikuasai Kurdi, Senin lalu. Ini merupakan pertama kalinya pasukan Kurdi mengembalikan tahanan pejuang asing ISIS ke negara Eropa. Meski begitu, Jerman sendiri sudah pernah menerima belasan anak-anak yang diduga berasal dari pejuang ISIS dari Irak pada Maret lalu.
Sebanyak 70 ribu wanita dan anak-anak yang melarikan diri dari ISIS kini sedang ditahan di sejumlah kamp oleh Pasukan Demokatik Suriah (SDF), yang anggotanya terdiri dari milisi Kurdi. Saat ini, kamp al-Hol di Suriah menjadi kamp terbesar. Di sana ada sekitar 11 ribu warga asing.
