31 C
Jakarta

Alasan Penanggalan Hijriyah Diawali Bulan Muharram

Artikel Trending

Asas-asas IslamSyariahAlasan Penanggalan Hijriyah Diawali Bulan Muharram
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Penanggalan hijriyah adalah penanggalan yang digunakan oleh umat Islam diseluruh dunia sebagai penentu waktu. Sampai hari ini peninggalan hijriyah telah sampai pada tahun ke 1441. Penanggalan hijriyah diawali dengan bulan Muharram, hal ini sama dengan bulan Januari sebagai awal dari penanggalan masehi.

Sebagaimana yang termaktub dalam sejarah, bahwasanya pencetus penanggalan hijriyah adalah khalifah umat Islam ke 2 yaitu Umar bin Khatab. Pada awalnya terjadi polemik dikalangan sahabat tentang penentuan kapan awal penanggalan hijriyah dimulai dan bulan awal sebagai pembukanya.

Setelah melalui perdebatan yang panjang akhirnya para sahabat bersepakat bahwa titik awal penanggalan hijriyah dimulai dengan peristiwa hijrahnya nabi Muhammad SAW dari kota suci Mekah Al-Mukarramah menuju Kota Madinah Al-Munawarah.

Sedangkan untuk penentuan awal bulan dari penanggalan hijriyahpun para sahabat berselisih pendapat. Ada yang berpendapat bahwa awal bulan yang baik itu bulan Ramadhan, karena bulan ini bulan penuh keberkahan. Ada pula yang berpendapat bahwa awal bulannya yaitu bulan Rabiul Awal, karena pada bulan tersebut Nabi Muhammad SAW dilahirkan.

Alasan Pemilihan Bulan Muharram Menjadi Awal Penanggalan Hijriyah

Akhirnya para sahabat memutuskan bahwa penanggalan hijriyah ini dimulai dengan  Muharram. Hal demikian walapun Nabi mulai berhijrah dari Mekah pada bulan Safar yaitu satu bulan setelah Muharram dan sampai di Madinah pada bulan Rabiul Awal, akan tetapi Nabi telah mempunyai tekat yang kuat untuk berhijrah sejak Muharram, sehingga diputuskan bahwa awal penanggal hijriyah adalah bulan Muharram.

Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar Al-Asqolani dalam kitabnya, Fathul Bari. Beliau menuliskan

وَإِنَّمَا أَخَّرُوهُ -أي التأريخ بالهجرة- مِنْ رَبِيعٍ الْأَوَّلِ إِلَى الْمُحَرَّمِ لِأَنَّ ابْتِدَاءَ الْعَزْمِ عَلَى الْهِجْرَةِ كَانَ فِي الْمُحَرَّمِ؛ إِذِ الْبَيْعَةُ وَقَعَتْ فِي أَثْنَاءِ ذِي الْحِجَّةِ وَهِيَ مُقَدِّمَةُ الْهِجْرَةِ، فَكَانَ أَوَّلُ هِلَالٍ اسْتَهَلَّ بَعْدَ الْبَيْعَةِ وَالْعَزْمِ عَلَى الْهِجْرَةِ هِلَالُ الْمُحَرَّمِ، فَنَاسَبَ أَنْ يُجْعَلَ مُبْتَدَأً. وَهَذَا أَقْوَى مَا وَقَفْتُ عَلَيْهِ مِنْ مُنَاسَبَةِ الِابْتِدَاءِ بِالْمُحَرَّمِ

BACA JUGA  Terluka dan Berdarah, Apakah Membatalkan Puasa?

“Dan Sungguh mereka (Nabi saw. dan sahabat) mengakhirkannya (tanggal hijrah) dari (yang seharusnya) bulan Rabiul Awwal ke bulan Muharram karena sesungguhnya permulaan tekad untuk hijrah itu di bulan Muharram. Ketika itu baiat (janji setia kepada Nabi saw.) sudah terjadi di tengah bulan Zulhijah. Dan inilah pendahuluan adanya niat hijrah. Dan awal bulan setelah baiat mulailah adanya tekad yang kuat untuk hijrah pada bulan Muharram. Oleh karena itulah bulan Muharram dijadikan sebagai penisbatan awal tahun Hijriyah. Dan inilah pendapat yang kuat, saya menetapkanya penisbatan awal bulan Hijriyah dengan bulan Muharram”.

Sahabat Ustman Bin Affan juga menyatakan bahwa ada beberapa alasan penetapan bulan Muharram sebagai awal dari penggalan hijriyah. Pertama, Muharam merupakan bulan pertama dalam kalender masyarakat Arab di masa masa silam. Kedua, di Bulan Muharram kaum muslimin baru saja menyelesaikan ibadah yang besar yaitu haji ke baitullah. Hal ini juga mendasari ketika berangkat haji, orang-orang membawa dosanya setelah pulang dari haji dosanya telah dihapuskan oleh Allah SWT, sehingga dalam keadaan bersih ini sangat tepat untuk dijadikan awal dalam berhijrah. Ketiga, munculnya tekad untuk hijrah terjadi di bulan Muharam. Selain itu bahwasanya bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah. Pada bulan tersebut dilarang untuk melakukan perang.

 

 

 

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru