25.4 C
Jakarta
Array

Alasan Kenapa Wajib Memandikan Jenazah

Artikel Trending

Alasan Kenapa Wajib Memandikan Jenazah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Adapun memandikan jenazah seorang muslim, merupakan suatu kewajiban yang termasuk dalam hukum hukum syari’at. Tetapi (perlu dipahami bahwa, mandi bagi jenazah itu) bukan disebabkan karena najis atau hadats. Bukan pula disebabkan jinabat. Bukan !

Mandi bagi jenazah itu wajib karena (beberapa maksud), yakni :

  1. Memuliakan Mayit dan Sebagai Bentuk Penghormatan

Sebagaimana kita ketahui, manusia (anak cucu Adam) adalah makhluk yang dimuliakan Allah ‘Azza Wajalla. Sebagaimana firmanNya :

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْ أٰدَمَ

“Dan telah Kami muliakan anak cucu Adam”  QS. Al- Isra/17 : 70

 

Kemuliaan itu tidak hanya semasa ia hidup, bahkan hingga meninggal dunia, tetap dia dimuliakan oleh Allah ta’ala. Sebagai bentuk memuliakannya, saudara sesama muslim wajib memandikannya.

Biasanya, sebelum seseorang itu meninggal dunia, ia mengalami sakit. Sulit untuk mandi dengan baik dan sebagainya, sehingga kondisinya menjadi “kurang indah”. Maka ia dimandikan agar keadaannya indah dan mulia.

Maka kita pun menjadi faham, para syuhada, orang-orang yang mati dalam jihad fi sabilillah (berperang di jalan Allah), mereka tidak dimandikan, bahkan darah yang menempel di sekujur tubuh/ pakaiannya tidak boleh dibersihkan. Padahal darah itu najis.

Demikian itu karena justru debu debu, kotoran dan darah di sekujur tubuhnya itu lah yang membuat ia “tampil” mulia dan indah ketika di alam barzakh dan bertemu para malaikat Allah ta’ala.

 

  1. Rehat (memberi kesegaran) bagi mayit

Memandikan jenazah adalah bentuk belas kasih kita kepada saudara sesama muslim. Ia baru saja mengalami beratnya naz’ir ruuh (dicabutnya ruh) dan sakarotul maut.

Beberapa kitab menggambarkan dahsyatnya sakarotul maut. Di antaranya mengatakan bahwa naz’ir ruh/ sakarotul maut itu seperti kulit di ujung jari jari kita di sobek/ dikelupas lalu “dikelotok” (ditarik ke atas) hingga kepala.

Sampai sampai ada ahli kubur Bani Israil yang dibangkitkan setelah wafat 90 tahun, tapi ia masih merasakan pedihnya sakarotul maut. Maka dimandikanlah mayit itu pelan pelan agar meringankan beratnya kematian yang baru saja dilaluinya.

Kita bertanya? Bukankah jenazah itu telah mati dan akan membusuk? Ruh lah yang “masih hidup” dan tidak membusuk?

Ya. Meskipun jenazah itu akan membusuk dan hancur, ia tetap wajib dimandikan. Inilah juga menjadi bukti  bahwa mandi, membersihkan jasad, itu ada kaitan erat dengan ruh/ jiwa/ batin. Sebagaimana dalam masalah wudlu dan mandi yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

Terakhir, satu pelajaran penting bagi kita dari syari’at ini adalah hendaknya kita tidak menjadi orang yang sombong bahkan sampai memutus tali persaudaraan. Karena sekuat apa pun, sehebat apa pun kita, tetap saja sangat membutuhkan pertolongan, kasih sayang dari keluarga, handai taulan dan saudara sesama muslim ketika jenazah kita harus dimandikan.

Agar kita masuk ke alam barzakh dalam keadaan mulia, dalam keadaan yang indah.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru