28.9 C
Jakarta

Al-Qaeda Akan Bunuh Penghina Nabi Muhammad

Artikel Trending

AkhbarInternasionalAl-Qaeda Akan Bunuh Penghina Nabi Muhammad
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF
Harakatuna.com. Gaza – Al-Qaeda mengancam Presiden Prancis Emmanuel Macron atas pernyataannya yang menyinggung perasaan umat Islam. Kelompok jihadis ini menyerukan pada seluruh pengikutnya untuk membunuh menghina Nabi Muhammad di manapun dan siapapun orangnya.
Menurud Al-Qaeda membela Nabi wajib hukumnya sekalipun dengan cara membunuh penghinanya. “Membunuh siapa pun penghina Nabi (Muhammad) adalah hak setiap Muslim,” kata kelompok jihadis yang berakronim Prancis AQMI ini dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Selasa (3/10).
Bulan lalu Macron membela penerbitan kartun Nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo atas dasar kebebasan berbicara dan berekspresi. Pembelaan diri yang dilakukan Marcon ini semakin menimbulkan amarah kelompok Jihadis. Seakan perbuatanya warga Prancis yang menghina Nabi ini tidak mau bersalah dengan kondisinya.
Sikap Macron ini telah memicu kemarahan Muslim di seluruh dunia. Berujung pada pemboikotan produk-produk asal Prancis. “Boikot adalah kewajiban tapi itu tidak cukup,” kata AQMI. AQMI memandang Macron, “orang muda, tidak berpengalaman, dengan sedikit otak, bersikeras menyinggung Nabi”. AQMI pun akan membalas komentar Macron yang menyinggung Islam.
Macron juga mengaitkan Islam dengan terorisme setelah adanya insiden pemenggalan seorang guru, Samuel Paty, karena menunjukkan gambar Nabi Muhammad kepada murid-muridnya selama pelajaran tentang kebebasan berekspresi.
Macron pun telah menyanggah tudingan yang menghampirinya. Ia mengaku, hanya ingin mendukung kebebasan berpendapat dan berekspresi yang dimiliki seluruh warga Prancis. Namun ungkapan Marcon dianggap berlebihan dan  biadab oleh Al-Qaeda.
Jelas presiden Prancis ini melakukan pembelaan dengan mengajak pembicaraan lebih lanjut tentang kasus ini. “Saya menyadari ini (kartun) bisa menimbulkan kemarahan (umat Islam) dan saya menghormatinya, tetapi kita harus membicarakannya,” jelas Macron, Minggu (1/11).
Macron juga menegaskan, Prancis tidak pernah punya masalah dengan agama apa pun. Ia memastikan, semua agama bisa dipraktikkan dengan bebas di negaranya. Prancis selama ini, tutur Marcon menjungjung tinggi perbedaan dan kebabasan warganya.
“Semua agama ini dipraktikkan dengan bebas di negara ini. Tidak ada stigmatisasi khusus. Prancis berkomitmen menjaga perdamaian dan hidup berdampingan bersama,” tasdas presiden Prancis.
Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru