31 C
Jakarta
Array

Akun Mendadak Radikal, Hati-hati ISIS Ambil Alih Akun Twitter yang Tidak Aktif

Artikel Trending

Akun Mendadak Radikal, Hati-hati ISIS Ambil Alih Akun Twitter yang Tidak Aktif
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta–Memanfaatkan teknologi dan celah dalam kelemahan media sosial, sejumlah fanatik ISIS belum lama ini mengambil alih akun-akun Twitter yang dalam sepuluh tahun terakhir diketahui tidak aktif. Akun yang tidak dihapus atau dideaktivasi oleh pemilknya itu mendadak aktif dengan cuitan-cuitan radikal. Dikutip dari DailyMail beberapa waktu lalu, akun bajakan ini mendadak menyuarakan propaganda teroris dan menyebarkan hate-speech.

Dikutip dari DailyMail, baru-baru ini, fakta tersebut terungkap dalam laporan TechCrunch. Periset keamanan WauchulaGhost menyebutkan para peretas memanfaatkan akun-akun tidak aktif dengan alamat e-mail yang sudah kedaluwarsa atau yang dibuat tanpa verifikasi e-mail. Ini memungkinkan karena selama beberapa tahun Twitter tidak mewajibkan verifikasi e-mail untuk membuat akun.

Artinya siapa pun bisa memiliki akun dengan alamat e-mail palsu. Namun kebijakan terkini Twitter mewajibkan siapa pun untuk menyertakan alamat e-mail yang terverifikasi atau nomor telepon aktif setiap kali sign up atau mendaftar. Dalam kasus peretasan akun oleh ISIS ini mereka melakukannya dengan mengira-ngira alamat e-mail yang dalam banyak kasus biasanya sama dengan nama akun.

Setelah itu e-mail baru dibuat menggunakan alamat akun yang menjadi objek peretasan dan terakhir mereset password. Berikutnya mereka memiliki akses penuh pada akun yang otomatis memungkinkan untuk memosting foto, video atau konten apa pun yang mendukung kelompok ekstrem seperti ISIS. “Isu keamanan ini sudah diketahui sejak lama tapi taka da yang menyadari ataupun memanfaatkannya. Kini kita tahu para fanatic ISIS memanfaatkannya,” ujar sumber dari Wauchula Ghost.

Persoalan lainnya para peretas ini tak mau repot mengganti bio ataupun nama akun. Akibatnya pemilik asli bisa terkaget-kaget atau lebih buruk mendadak masuk daftar pencarian orang. Hal yang mengejutkan, akun-akun asli tapi palsu ini sebagian berhasil menarik follower hingga puluhan ribu. Pihak Twitter memastikan akun dimaksud kini sudah dideaktivasi paksa.

Juru bicara platform yang masih menguasai media sosial ini juga mengakui meski belum bisa sepenuhnya membersihkannya tetapi aspek keamanan dan proteksi akun mendapat perhatian khusus. April lalu Twitter menutup lebih dari satu juta akun yang menyebarkan konten terorisme. Sakitar 74 persen di antaranya bahkan ditutup hanya setelah memosting satu cuitan.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru