28.2 C
Jakarta

Agresi Militer di Suriah Utara Meledak, Ini Kecaman Dunia

Artikel Trending

AkhbarInternasionalAgresi Militer di Suriah Utara Meledak, Ini Kecaman Dunia
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Ankara– Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menanggapi sejumlah pihak yang menyebabkan krisis kemanusiaan di Yaman. Pihaknya mengecam agresi militer Turki yang dilakukan di Suriah utara.

“Begitu banyak orang mati kelaparan dalam pengepungan mereka. Atas dasar apa mereka mencemarkan nama baik Turki dan menentang agresi militer Turki di Suriah utara?,” kata dia dilansir Anadolu Agency, Kamis (10/10).

Cavusoglu menambahkan, mereka membunuh begitu banyak orang di Yaman sekaligus menyebabkan mereka berada dalam kondisi kelaparan. Arab Saudi menuduh Iran mempersenjatai pemberontak Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman pada tahun 2014, termasuk ibu kota Sanaa.

Pada 2015, Arab Saudi dan sekutu Arab Sunni-nya meluncurkan kampanye udara besar-besaran. Tujuannya menggulung kembali keuntungan Houthi di Yaman dan mendukung pemerintah pro-Saudi di negara itu. Turki pun pada Rabu kemarin melakukan operasi perdamaian lewat militernya di timur Sungai Eufrat di Suriah utara. Tujuanny untuk mengamankan perbatasannya dengan menghilangkan unsur-unsur kelompok teror. Dan jugauntuk memastikan kembalinya pengungsi Suriah yang aman dan integritas wilayah Suriah.

BACA JUGA  Stand With Palestine, Yaman Tegas Akan Terus Dukung Gaza

Agresi Militer dan Kelompok Teroris PKK

Bagi Turki, kelompok teroris PKK dan perluasannya YPG/PYD merupakan ancaman terbesar bagi masa depan Suriah, yang membahayakan integritas teritorial dan struktur kesatuan negara. Ankara juga menekankan bahwa mendukung teroris dengan dalih memerangi Daesh tidak dapat diterima.

Turki memiliki perbatasan 911 kilometer (566 mil) dengan Suriah dan telah lama mengecam ancaman dari teroris di timur Sungai Eufrat dan pembentukan “koridor teroris” di sana.

Turki pun berencana memukimkan kembali 2 juta warga Suriah di zona aman selebar 30 kilometer (19 mil) yang akan didirikan di Suriah, membentang dari Sungai Efrat ke perbatasan Irak, termasuk Manbij. Namun, kehadiran kelompok seperti PKK, PYD dan YPG berisiko atas pembentukannya.

Turki telah membersihkan area seluas 4.000 kilometer persegi (1.544 mil persegi) di Suriah dari kelompok-kelompok teror melalui dua operasi lintas-perbatasan yang terpisah. Sejak 2016, Turki telah melakukan dua agresi militer besar di Suriah barat laut untuk membersihkan wilayah kelompok ISIS dan YPG, yang merupakan cabang Suriah dari kelompok PKK.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru