29.1 C
Jakarta

72 Warga Palestina Ditangkap Israel karena Dituding Bantu Buronan

Artikel Trending

AkhbarInternasional72 Warga Palestina Ditangkap Israel karena Dituding Bantu Buronan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Tel Aviv –  Pasukan Israel menangkap delapan warga Palestina di lingkungan Anata Yerusalem dan kamp pengungsi Shuafat. Israel mengklaim mereka telah membantu Udai Tamimi, warga Palestina yang menjadi buronan Israel selama 10 hari terakhir.

Israel menuduh Tamimi membunuh dua tentara Israel dan melukai satu tentara lainnya di pos pemeriksaan di luar kamp Shuafat pada 8 Oktober lalu. Saat melakukan penangkapan warga Palestina yang membantu Udai Tamimi, pasukan Israel menyerbu kamp Shuafat dan kota Anata, menghadapi pemuda setempat yang melemparkan batu dan kembang api ke arah mereka.

Penangkapan dan konfrontasi di Shuafat dan Anata tersebut menyusul serangkaian serangan oleh militer Israel di lingkungan Palestina di Yerusalem sepanjang pekan lalu, terutama di Jabal Al-Mukaber, Issawiyah, Silwan dan Sur Baher. “Sepanjang pekan lalu, pasukan Israel telah menangkap 72 warga Palestina di beberapa bagian Yerusalem,” kata Madhat Dibeh, seorang pengacara dan aktivis Palestina yang berbasis di Yerusalem, dilansir The New Arab, Selasa (18/10).

Dari 72 orang itu termasuk 11 orang yang ditangkap pada Selasa, diduga membantu Odai Tamimi. Banyak dari yang ditangkap dibebaskan, sementara kebanyakan dari mereka tetap ditahan di bawah interogasi.

BACA JUGA  Parlemen Yaman Balas Biden, Masukkan Israel, Inggris dan Amerika dalam Daftar Teroris Teratas

“Dua dari mereka, saudara laki-laki dan perempuan, dipindahkan ke pengadilan militer Israel Ofer, karena mereka adalah pemegang identitas Tepi Barat Palestina dan bukan penduduk Yerusalem,” tambah Dibeh.

Pasukan Israel melonggarkan sebagian penutupan militernya di kamp pengungsi Shuafat, saat mereka terus mencari Tamimi. “Kehidupan di Shuafat sangat terpengaruh oleh penutupan itu dan akan membutuhkan waktu untuk pulih,” kata Nawal Hijazi, jurnalis dan penduduk kamp yang terkepung.

“Pusat medis PBB kehabisan persediaan obat-obatannya dalam enam hari pertama, dan ada sekitar 3.000 orang yang sakit permanen, termasuk 800 penyandang disabilitas yang belum bisa pergi ke janji medis mereka di luar kamp. Ribuan pekerja harian tetap tanpa penghasilan selama seminggu penuh, dan banyak yang bekerja untuk majikan Israel kehilangan pekerjaan mereka,” kata Hijazi.

Serangan di Yerusalem oleh pasukan Israel adalah bagian dari eskalasi berkelanjutan yang lebih besar di Tepi Barat yang diduduki, yang mencakup penutupan militer Israel yang sedang berlangsung di kota Nablus yang telah berlangsung selama hari kedelapan.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru