26.7 C
Jakarta

7 Macam Jihad di Zaman Now

Artikel Trending

Asas-asas IslamSyariah7 Macam Jihad di Zaman Now
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Pada umumnya, jihad hanya dipahami sebagai perang melawan musuh demi menegakkan panji-panji Allah dan Rasulullah. Dan itu hanya sebagian dari makna jihad yang telah dirumuskan oleh para ulama. Dalam term agama, sebenarnya ada banyak sekali makna jihad adan ada banyak sekali jihad yang bisa dilakukan tanpa harus perang melawan musuh.

Pada saat ini, jika jihad dimaknai perang melawan musuh rasanya kurang tepat, dalam konsep negara bangsa, sudah diketahui bahwa seluruh warga negara itu sama walupun berbeda agamanya, rasnya, sukunya dan warna kulitnya. Oleh karena yang demikian, jihad sekarang ini harus bisa dimaknai dengan menegakkan amal kebaikan dan mencegah kemungkaran. Berikut 7 jihad di zaman now yang bisa dilakukan.

Pertama, belajar ilmu agama atau belajar ilmu apapun yang dilakukan secara serius dan bersungguh-sungguh juga termasuk jihad. Justru belajar ilmu agama ini termasuk jihad yang paling utama, karena hanya dengan ilmu kemaslahatan dunia akhirat bisa dicapai dan tanpa ilmu niscaya akan rusak tatanan kehidupan dunia ini. Ini berdasarkan firman Allah QS. At Taubah: 122

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”

Kedua, melaksanakan sesuai rukun dan syarat-syaratnya serta hanya ingin mendapatkan haji yang mabrur juga bisa dikatakan jihad.  Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad

Artinya: “Diriwayatkan dari Aisyah Ummil Mukminin radiyallahu anha, bahwasanya beliau berkata wahai Rasulullah, Kami mememandang jihad termasuk amal kebaikan yang paling utama, apa kami harus ikut berjihad?. Nabi menjawab: “tidak, tapi jihad yang paling utama adalah haji yang mabrur”. (HR. Bukhari)

Menyampaikan Nasehat Kepada Pemimpin Juga Termasuk Jihad di Zaman Now

Ketiga, menyampaikan nasehat kepada para pemimpin agar berbuat keadailan dan kemaslatan juga termasuk jihad. Hal ini seperti sabda Nabi Muhammad

BACA JUGA  Menelan Ludah Bercampur Darah, Batalkah Puasanya?

Artinya: “Sesungguhnya jihad yang paling besar adalah menyampaikan kalimat kebenaran kepada penguasa yang kejam/dhalim.” (HR. An Nasa’i)

Keempat, meneggakan kebaikan dan menolak kemungkaran adalah juga termasuk jihad di zaman now. Hal ini seperti yang dikatakan Imam Ali Bin Abi Thalib

Artinya: “Jihad yang paling utama adalah menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar. Beliau juga berkata: “Barangsiapa yang tak mengetahui kebaikan dalam hatinya serta tak mencegah hal yang munkar maka dirinya sudah terbalik dengan menjadikan hal yang mulia menjadi hina”.

Kelima, menuaikan kewajiban-kewajiban yang diemban juga merupakan jihad. Tentu setiap orang mempunyai kewajiban-kewajiban yang diemban, tentu apabila kewajiban itu dilaksanakan dengan baik juga termasuk jihad. Hal ini seperti sabda Rasulullah

Artinya: “Diriwayatkan dari Ummi Anas bahwasanya ia berkata: “Wahai Rasulullah, nasehatilah aku. Lantas Rasulullah memberikan nasehat: “Jauhilah maksiat karena hal itu sebaik-baiknya hijrah dan jagalah segala kewajibanmu karena itu termasuk jihad yang paling utama serta perbanyaklah berzikir kepada Allah karena kamu tak akan mampu melakukan sesuatu yang lebih dicintai Allah melebihi dari memperbanyak zikir kepada-Nya”. (HR. Thabrani)

Keenam, membangun masjid dan memakmurkannya juga termasuk amalan jihad. Hal ini seperti yang dikatakan sahabat Ibnu Abbas.

Artinya: “Jihad yang paling utama adalah membangun masjid yang digunakan untuk mengajar Al-Quran, fikih, dan Sunah Nabi”.

Ketujuh, Jihad melawan hawa nafsu juga termasuk jihad di zaman now dan ini adalah jihad yang paling utama dan apabila jihad ini terlaksana dengan baik bisa dipastikan tidak ada lagi kemungkaran. Ini berdasarkan Nabi Muhammad

Artinya: “Jihad paling utama adalah jihad melawan nafsu sendiri karena Allah”..

Pada hadis lain juga dikatakan

Artinya: “Kalian telah pulang dari sebuah pertempuran kecil menuju pertempuran besar. Lantas sahabat bertanya, “Apakah pertempuran akbar (yang lebih besar) itu wahai Rasulullah? Rasul menjawab, “jihad (memerangi) hawa nafsu.”

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru