28 C
Jakarta
Array

5700 KM Menuju Surga (Bagian XXXV)

Artikel Trending

5700 KM Menuju Surga (Bagian XXXV)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

DITEMANI ANJING-ANJING BESAR SEPERTI ANAK SAPI

Sesudah dijamu oleh tuan Zoran dan beristirahat di rumahnya. Senad kembali melanjutkan perjalanan. Terlukis di dalam hatinya kebaikan dan kemuliaan tuan Zoran selama dia singgah dan beristirahat di rumahnya. Sungguh tidak akan ia lupakan sepanjang hidupnya. Sebuah keluarga yang berbeda agama dengannya tapi menunjukan sikap kekeluargaan, menjamunya dengan baik, dan bahkan sengaja menyambutnya dengan penuh kehangatan.

Jalanan Brus di pagi nan perawan itu lengang sekali, Senad berjalan menyusuri jalanan aspal yang membentang berkelok-kelok di Brus. Rerimbunan pohon menyejukkan matanya di samping udara kota Brus yang masih segar dan asri. Di atas pegunungan asap-asap tipis masih menyelimuti dedaunan dan rerimbunan pohon lebat yang berada di gunung Kopaonik. Angin berhembus lembut, membawa udara musim dingin yang menusuk tulang belulang.

 Ketika Senad sedang berjalan, tiba-tiba muncul anjing-anjing besar yang berlari ke arahnya. Awalnya Senad berpikir anjing-anjing itu akan menyerangnya. Dia berdoa kepada Allah semoga tidak ada lagi anjing-anjing yang akan mengganggu perjalanannya di Serbia ini. Gumannya di dalam hati.

Senad berhenti menatap anjing-anjing itu dan anjing-anjing itu pun berhenti dan menatap Senad tanpa menyalak sama sekali. Melihat anjing anjing itu jinak, Senad membiarkan anjing itu berjalan menemaninya di jalanan di bawah gunung Kopaonik yang sepi itu. Tanpa menyentuh Senad sedikit pun anjing-anjing itu berlari di samping Senad seakan ingin memastikan keamanan dalam perjalanan yang sedang Senad lakukan.

Awalntya Senad berpikir bahwa anjing-anjing itu tidak akan lama mengikutinya tapi ternyata perkiraannya salah. 5 KM , 10, KM, 20 KM, dan sampai memasuki KM ke-30 anjing-anjing itu masih setia menemani Senad, Senad seakan mempunyai teman dalam perjalanan panjangnya selama di Serbia, sepanjang perjalanan, karena Senad merasa kasihan dengan anjing-anjing itu ia membagikan cokelat-cokelat kecil yang menjadi bekalnya selama dalam perjalanan. ***

ENES SURAKA : IMAM YANG BAIK HATI

Kota Priboj adalah kota yang meninggalkan kesan yang mendalam di hati Senad. Di kota yang terletak di distrik Jlatibor ini senad berkenalan dengan seorang muslim yang menjadi imam di sebuah masjid di Priboj. Ia bernama Enes Suraka, seorang muslim yang lembut, tawadhu, dan ringan dalam memberikan bantuan apa pun termasuk tenaga kepada sesama, terutamanya kepada Senad.

Kota Priboj adalah salah satu kota yang tercatat pada tahun 1459 dalam dokumen Ottoman Empire atau kekaisaran Utsmaniyah. Kota yang diapit oleh kota Cajetina di sebelah utara dan Nova Varos di sebelah timur ini merupakan kota yang berbatasan langsung dengan Montenegro di sebelah baratnya.

Senad menyusuri kota  yang dibatasi oleh sungai Lim yang berjarak sekira 5 KM dari sungai Uvac ini bersama sahabat barunya Enes Suraka, dia bukan hanya telah menjamu Senad dan memberikan tempat beristirahat, namun lebih dari itu ia menemani Senad menyusuri kota yang di sana terdapat sungai yang menjadi pembatas antara Bosnia dan Serbia.

Pada hari itu Selasa, tepat tanggal 20 desember 2011, Senad dan Enes Suraka berjalan melalui salju yang tinggi menuju Sandjak dan Nova Varos. Bahkan saking derasnya salju yang berjatuhan ke bumi, di area pegunungan kota dipenuhi dengan truk-truk yang sedang mengantri karena terjebak salju.

Semua truk berjalan pelan, kecuali satu truk besar yang terparkir di tengah-tengan pegunungan. Truk itu tidak bisa berjalan. Senad berdiri di atas salju dan berdoa kepada Allah supaya truk besar yang terjebak salju itu bisa berjalan. Supir truk besar itu termangu melihat Senad menegadahkan tanganya ke langit sambil mulutnya melafalkan sesuatu dan sepuluh menit kemudian truk tersebut tiba-tiba sudah mulai bisa berjalan. Sang supir menekan klakson dan berterimakasih kepada Senad untuk kemudian melanjutkan perjalanan. ***

AKU BERDOA KETIKA HUJAN MAUPUN SALJU TURUN KE BUMI DEMI KESEHATAN BOCAH ITU

Sejenica menyambut Senad dengan keindahan alamnya yang asri. Lekuk sungai dengan daratan yang menjorok ke dalam disertai dengan air yang begitu jernih membuat Sejenica menjadi begitu indah dan memesona. Apalagi ketika kaki langit berwarna biru putih, maka keindahan kota Sejenica nampak begitu sempurna.

Di kota ini, kaki Senad seperti sudah tegang, telapak kaki sudah retak-retak karena terlalu lama melakukan perjalanan. Langkah Senad pun sudah mulai gontai karena rasa capek dan letih. Dalam kondisi yang mengkuatirkan beruntung ada sebuah keluarga yang mau memberikan Senad tempat sekedar untuk mengistirahatkan badan dalam perjalanan panjangnya.

Ketika dia menjadi tamu di rumah tuan Amir Culadivc, Senad mengetahui bahwa mereka mempunyai anak perempuan yang sedang sakit. Namun mereka tidak mau bercerita kepada Senad, kuatir mengganggu konsentrasi dan istirahat Senad. Di rumah ini Senad diterima dan dijamu dengan baik sampai Senad merasa tidak enak, terlebih ketika mau meninggalkan rumah itu, hati Senad lemas dan merasakan kesedihan yang begitu berat. Sebelum pulang dia meminta ijin untuk bertemu bocah yang sedang sakit.

Sejak hari Ahad,l 25 Desember 2011, selama 7 hari Senad berdoa, baik saat hujan maupun saat turun salju supaya si bocah perempuan itu segera sehat. Senad berjalan melalui salju dengan tangan memegang kertas yang di atasnya tertulis nama anak perempuan tersebut. Setelah tujuh hari berdoa kepada Allah, Senad mengetahui bahwa Allah tidak akan menolak permohonan bahkan ketika hujan turun.

Dua bulan kemudian, ketika dia sudah memasuki wilayah Yordania dia diberitahu bahwa Allah menyembuhkan bocah tersebut. Mata Senad menghangat. Puji dan syukur ia panjatkan kepada Allah SWT dalam sujud syukur atas kesembuhan anak itu.***

Ikuti penulis di:

Wattpad:birulaut_78

Instagram: mujahidin_nur

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru