31.3 C
Jakarta
Array

5700 KM Menuju Surga (Bagian XI)

Artikel Trending

5700 KM Menuju Surga (Bagian XI)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

ANJING BERKAKI PINCANG ITU BERJALAN TERUS MENEMANIKU

Cuaca di pagi hari itu nampak cerah, walau pun tak ada sinar matahari yang menyinari, namun hujan salju sudah mulai nampak sedikit mereda. Senad berjalan melintasi desa Slivnitsa, salah satu desa yang berada sekira 22 KM dari Sofia, dan menjadi penghubung antara Bulgaria dengan perbatasan Serbia.

Desa yang berada di kaki gunung Vsikyar yang mempunyai puncak gunung yang indah, Mechi Kamak, sungguh begitu asri. Jalanan di Slivnista hari itu nampak lengang karena badai salju yang masih turun menyelimuti. Sesudah malam beristirahat, Senad hari itu melanjutkan perjalanan dengan harapan bisa secepantnya melewati negara Bulgaria yang sedang diterpa badai salju.

Ketika sedang berjalan kaki di jalanan di Slivnista, tiba-tiba Senad melihat seekor kanjing yang berjalan di sebelah kiri jalan dari tempat Senad berjalan. Waktu itu pagi hari, Senad berjalan di sebelah kanan jalan sedangkan sang anjing berjalan di sebelah kiri. Lama sekali Senad melihat anjing itu seakan mengiringinya berjalan kaki di sepanjang jalanan yang tertutupi salju. Senad tersenyum sendiri melihat tingkah binatang itu. Dia seakan ingin berkomunikasi dengan Senad, karena sambil berjalan matanya sambil menatap Senad.

Namun, tanpa di sadari Senad dan juga anjing itu tiba-tiba ada sebuah mobil dengan kecepatan tinggi –karena cuaca buruk—sang pengemudi mobil  tidak dapat melihat kalau di depannya ada seekor anjing yang berjalan di ruas jalan bersebrangan dengan jalan yang sedang ditapaki oleh Senad.

“Brugg,” suara benturan itu mengagetkan Senad. Anjing yang berada divsebelah kiri Senad terpental ke pinggiran jalan. Tak ayal anjing itu terkapar dengan luka parah di sekujur tubuhnya. Anjing itu terkapar kesakitan. Ia tergeletak sambil matanya menatap Senad ketika Senad mendekatinya.

Senad menatap anjing itu, dia merasa begitu iba atas musibah yang menimpa ‘teman’ barunya. Senad pun mendoakannya. Senad merasa berat meninggalkan meninggalkan anjing itu terkapar di pinggir jalan, ia pun menunggui anjing itu. Subhanallah, beberapa saat kemudian anjing itu terbangun dan berjalan kembali mengikuti Senad.

Walau dengan kaki pincang karena ditabrak mobil tadi, anjing itu terus menemani senad sampai kira-kira 20 KM perjalanan. Sungguh sesuatu yang aneh dan menakjubkan sekali. Hal ini membuat Senad senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas semua karunianya. ***

AWET MUDA KARENA MENCINTAI TUHAN

Teater megah yang menjadi kebangaan masyarkat kota Plodiv berdiri tegak dengan tempat duduk  menjorok ke atas dengan kursi duduk yang melingkar tanpa atap. Plodiv, sebuah kota yang menjadi kota terbesar kedua di Bulgaria sesudah ibu kota negara itu, Plodiv merupakan kota yang sampai saat ini mempunyai peran penting dalam pusat pengembangan pendidikan, budaya, dan tranportasi di Bulgaria.

Di kota ini Senad beristirahat sambil mencari sepatu kets karena sepatu kets yang dipakainya sudah rusak. Ia pun berjalan-jalan di sentra penjualan sepatu yang ada di kota itu sampai kemudian matanya tertuju pada sepatu kets yang dipajang di etalase kaca. Sepatu itu nampak pas dengan kebutuhan dan ukurannya. Dia pun mendekati tempat itu untuk menanyakan harganya.

Seorang perempuan muda berambut pirang keluar menemuinya. Senad pun bertanya mengenai sepatu itu. Kemudian terjadilah pembicaraan di antara mereka. Perempuan itu sangat kagum sesudah mendengar penuturan Senad mengenai rencananya akan meninggalkan kota Plodiv untuk berjalan kaki menuju Mekah. Sama sekali tidak bisa ia bayangkan betapa berat perjalanan yang sedang dilakukan oleh Senad.

Dalam obrolan itu, penjual sepatu yang masih nampak muda itu mengatakan kepadanya bahwa dia juga sangat religius, dia sangat mencintai Tuhan. Walau pun dia mengaku tidak mempunyai keyakinan dan keimanan seperti yang dimiliki oleh Senad. Ia tidak akan sanggup kalau sampai harus melakukan perjalanan yang sangat ekstrim dan tidak masuk akal ini.

Sebelum meninggalkan toko sepatu itu, Senad mengatakan bahwa wajahnya yang awet muda seperti anak-anak itu dikarenakan dia mencinati Tuhan. Karena dia mengaku kepada Senad bahwa usianya 51 tahun. Senad menganggap bahwa semua itu tidak akan terjadi kecuali karena mukjizat Tuhan. ***

Ikuti penulis di:

Wattpad:birulaut_78

Instagram: mujahidin_nur

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru