30 C
Jakarta

3 Alasan Ustaz Abdul Somad (UAS) Dideportasi dari Singapura

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan Kebangsaan3 Alasan Ustaz Abdul Somad (UAS) Dideportasi dari Singapura
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jagat media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan deportasi ceramah kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) dari Negara Singapura. Deportasi ini membuat UAS marah (bila enggan berkata “kesel”). Karena, deportasi terjadi secara tiba-tiba bahkan tanpa alasan yang jelas.

Melihat kenyataan itu, media sosial heboh tentu bukan sepenuhnya membela UAS dan menyalahkan pemerintah Singapura atau sebaliknya. Kehebohan ini tak lain dan tak bukan dipenuhi dengan kritik (bila enggan berkata “menyalahkan”) terhadap UAS. Kenapa harus UAS yang disalahkan? Bukankah UAS yang menjadi korban dari deportasi itu?

Bagi Anda yang baru dengar nama UAS akhir-akhir ini tentu akan cenderung berpihak terhadap UAS tanpa terkecuali. Bisa jadi Anda berdalih UAS adalah ulama yang baik dengan identitas “ustaz”, bahkan ia sudah banyak mengajarkan pesan-pesan agama di pelbagai wilayah, terutama di Indonesia. Bahkan, yang paling membangkitkan simpati bagi Anda adalah anak pertama yang ikut ke Singapura.

Anda akan membela sekeras mungkin terhadap UAS. Karena, selain tidak menghormati kedatangannya ulama, pemerintah Singapura diklaim telah menelantarkan anak kecil. Di sinilah kekeliruan Anda disebabkan belum mengetahui rekam jejak UAS dan terburu-buru berkomentar. Sehingga, tidak menutup kemungkinan komentarnya keliru.

Tapi, Anda yang mengetahui rekam jejak UAS, akan memandang peristiwa depok ini dapat dibenarkan pula. Tentu, pemerintah Singapura memiliki alasan yang logis menolak kedatangan UAS. Analoginya, jika Anda menanam jagung, tidak tumbuh kacang, pasti tumbuh jagung.

Dari sini, Anda mulai paham bahwa segala yang diterima UAS sekarang adalah akibat dari perbuatannya di masa silam. Sebagai penceramah kondang, UAS bisa jadi menyampaikan ceramah yang menyakitkan orang lain. Salah satunya, warga Negara Singapura.

BACA JUGA  Ketika Negara Tidak Mau Ikut Campur Soal Agama

Maka dari itu, perlu Anda mengetahui alasan logis deportasi yang dilakukan pemerintah Singapura terhadap UAS. Akademisi Akhmad Sahal menyebutkan tiga alasan UAS dideportasi. Pertama, ceramah UAS terkesan ekstrem dan segreganiosis (anti keragaman). Ekstremisme termasuk paham yang dilakukan di pelbagai negara, termasuk Singapura. Karena, paham ini menutup diri dari keragaman, baik keragaman agama maupun etnis. Singapura menolak paham eksklusif semacam itu.

Kedua, UAS mendukung bom bunuh diri dalam konteks Israel-Palestina. Sikap UAS si sini bagaimana pun alasannya jelas tidak dapat dibenarkan. Sebab, sikap ini termasuk doktrin terorisme yang dilarang di banyak negara, termasuk Singapura. Singapura merasa terganggu dengan kedatangan UAS, meski ia hanya sebatas jalan-jalan. Karena, kedatangannya dikhawatirkan menjadi biang tumbuhnya terorisme.

Ketiga, ceramah UAS yang menghina keyakinan agama lain. Semisal, dia pernah bilang bahwa di salib ada jin kafir. Ceramah UAS ini jelas keterlaluan. Bahkan, bisa dikatakan melanggar larangan menghina keyakinan kelompok lain. Sudah lupakah UAS dengan larangan tersebut yang termaktub dalam Al-Qur’an?

Berdasarkan tiga alasan tersebut, wajar-wajar saja pemerintah Singapura menolak kedatangan UAS. Karena, ceramah UAS yang sudah-sudah telah menyakitkan hati orang banyak, tak terkecuali warga Singapura. Rasa sakit yang dipendam dari dulu ditumpahkan sekarang ketika UAS mungkin sudah lupa dengan perbuatan sendiri.

Sebagai penutup, UAS tidak perlu dendam dengan kebijakan pemerintah Singapura. UAS cukup merefleksikan peristiwa tersebut sehingga ke depannya UAS hijrah menjadi penceramah yang dapat merangkul keberagaman dan menebar pesan agama yang rahmatan lil’alamin.[] Shallallah ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru