Harakatuna.com – Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) mengadakan kegiatan untuk merayakan kiprahnya selama 2 dekade. Kegiatan bertema Membumikan Al-Qur’an digelar di Masjid Istiqlal Jakarta.
Dewan Pakar PSQ, Ulil Ashar Abdalla menyampaikan bahwa salah satu pencapaian terbesar dari PSQ selama 2 dekade ini adalah penerjemahan Tafsir Al-Mishbah karya Prof. Quraish Shihab ke dalam bahasa Inggris.
“Saat ini penerjemahan sudah diproses sudah sampai pada tahap editing dan proses mencari penerbit di Barat sehingga akan dibaca oleh audiens internasional,” ungkap Gus Ulil sapaan akrabnya dalam Konferensi Pers di Masjid Istiqlal, Sabtu (15/2).
Menurutnya, Tafsir Al-Mishbah yang ditulis oleh Prof. Quraish Shihab merupakan salah satu karya luar biasa meskipun sudah banyak penafsir di Indonesia yang menulis tafsir dalam bahasa lokal.
“Kelahiran Tafsir Al-Mishbah patut dirayakan oleh masyarakat Indonesia,” kata Ketua PBNU itu.
Salah satu konsen PSQ juga dalam tafsir Al-Mishbah seperti yang dijelaskan dalam buku Membumikan Al-Qur’an karya Prof. Quraish merupakan misi PSQ.
“Bagaimana pesan-pesan Al-Qur’an bisa membumi dan bisa dipahami secara baik tidak menimbulkan salah paham,” kata dia.
Gus Ulil mengisahkan setelah peristiwa 9 September 2001, telah terjadi banyak kesalahpahaman terkait dengan Al-Qur’an. Oleh karena itu, membumikan Al-Qur’an menjadi sangat penting agar masyarakat dapat memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.
Beberapa program yang digagas oleh PSQ sangat penting, seperti mencetak para penafsir yang dapat melanjutkan pemikiran Prof. Quraish.
“Meskipun saya atau kami skeptis ragu menciptakan para penafsir sekelas Prof. Quraish Shihab. Tapi minimal mencetak generasi penafsir baru yang meneruskan gagasan dan cita-cita Prof. Quraish yakni membumikan Al-Qur’an.
Gus Ulil mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi adalah bagaimana membuat Tafsir Al-Mishbah fleksibel dan dapat diterima oleh kalangan muda.
“Al-Qur’an harus mampu menjawab tantangan-tantangan dalam masyarakat yang plural,” jelasnya.
Pendiri PSQ, Prof. Quraish Shihab menyampaikan empat tahun lalu, PSQ belum memulai penerjemahan Tafsir Al-Mishbah, namun kini insya Allah penerjemahan tersebut akan segera selesai.
“PSQ juga sudah dapat banyak dukungan, tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri, seperti Malaysia.
Namun Prof. Quraish berharap PSQ bisa membumikan Al-Qur’an di tengah masyarakat yang plural.
“Semua orang sudah mengenal Al-Qur’an, tetapi ajarannya belum tentu membumi. Itulah yang kita inginkan, agar masyarakat benar-benar memahami ajaran Al-Qur’an dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” tandas Prof. Quraish.
Capaian PSQ
Ketua Yayasan Dakwah Lentera Hati Indonesia, Ahmad Fikri Assegaf menyampaikan apresiasi terhadap Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) yang telah berkiprah selama 2 dekade dalam mencetak kader-kader alumni yang berdedikasi dalam bidang dakwah dan studi Al-Qur’an.
“Selama dua dekade, PSQ telah melahirkan banyak kader yang siap mengemban amanah dalam menyebarkan nilai-nilai Al-Qur’an,” kata Fikri.
Fikri menambahkan, ke depan PSQ memiliki visi yang lebih besar dalam dakwah, yaitu tidak hanya memperkenalkan dan mengajarkan Al-Qur’an di Indonesia, tetapi juga membawa nilai-nilai Al-Qur’an ke kalangan internasional.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penerjemahan karya-karya tafsir Al-Qur’an, termasuk Tafsir Al-Mishbah karya Prof. Quraish Shihab, yang saat ini sedang dalam proses penerjemahan ke dalam bahasa Inggris.
“Penerjemahan karya-karya tafsir ini sangat penting, agar pesan-pesan Al-Qur’an bisa dipahami dengan lebih luas oleh masyarakat internasional, terutama di kalangan akademisi dan pemikir dunia,” jelasnya.
Menurut Ahmad Fikri, inisiatif ini menjadi langkah besar bagi PSQ dalam mengglobalisasi dakwah Al-Qur’an dan menyebarkan pemahaman yang benar tentang ajaran Islam ke berbagai belahan dunia.
Penerjemahan Tafsir Al-Mishbah diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam memperkenalkan kedalaman makna Al-Qur’an kepada audiens internasional. “Langkah ini adalah bagian dari upaya kita untuk membumikan Al-Qur’an tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional. Kami berharap karya-karya ini dapat memberikan pencerahan bagi masyarakat global,” pungkasnya. [Khr]