29.7 C
Jakarta
Array

10.000 Anggota Kokam Tolak People Power ala Amien Rais

Artikel Trending

10.000 Anggota Kokam Tolak People Power ala Amien Rais
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Bandung – Polemik pernyataan Amien Rais mengenai seruan People Power masih menjadi pembicaraan di kalangan tokoh nasional, bahkan di internal Pemuda Muhammadiyah.

Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah menyatakan, 10.000 anggota Kokam yang tersebar di 26 kabupaten kota di Jawa Barat dipastikan tidak akan ikut dalam gerakan People Power yang diserukan Amien Rais.

Sebelumnya Amien Rais menyerukan People Power jika anti ada kecurangan dalam Pilpres 2019. Pihaknya tidak akan melakukan gugatan atau sejenisnya ke lembaga hukum.

Namun, polemik People Power Amien Rais ternyata tidak banyak yang meresponsnya dengan baik.

Bahkan, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat pun ikut menentang seruan People Power Amien Rais tersebut.

Seperti diketahui, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menyerukan akan mengerahkan massa ke jalanan jika terbukti ada kecurangan dalam Pemilu 2019.

Menurut Amien, People Power dianggap anggota dewan pembina BPN Prabowo-Sandi ini sebagai jalan terbaik ketimbang mengajukan perkara ke Mahkamah Konstitusi.

“Kami menolak gerakan people power. Sudah seharusnya gunakan jalan konstitusional,” kata Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat Iu Rusliana saat ditemui Kompas.com di Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Selasa (16/4/2019).

Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat menentang seruan people power yang dikumandangkan oleh mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Politisi Senior Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais.

Iu menjelaskan, pihaknya tidak akan mengikuti seruan Amien Rais untuk melakukan pergerakan massa apabila terdapat kecurangan Pemilu 2019.

Menurutnya, semua harus diselesaikan secara konstitusional di Mahkamah Konstitusi.

“Kalau ada kecurangan laporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu. Untuk apa ada proses resmi kalau mau bikin People Power,” ungkapnya.

Iu berharap kepada seluruh pihak pendukung pasangan capres cawapres untuk bersedia menerima hasil yang diputuskan Komisi Pemilihan Umum ( KPU) dan tidak melakukan gerakan-gerakan yang mengganggu kondusifitas, mengintimidasi atau melakukan aksi-aksi yang dilakukan untuk membangun opini yang boleh jadi tidak berdasarkan fakta yang menyesatkan publik.

Salah satu aksi yang diharapkan tidak dilakukan adalah deklarasi kemenangan sebelum keputusan resmi disampaikan oleh KPU.

Sementara itu, Dasep Adiyat Komandan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) mengatakan, 10.000 anggota Kokam yang tersebar di 26 kabupaten kota di Jawa Barat dipastikan tidak akan ikut dalam gerakan people power’ yang diserukan Amien Rais.

“Saya sudah instruksikan kepada anggota saya, kita adalah pasukan netral dan tidak mendukung salah satu pasangan calon,” jelasnya.

Dasep menambahkan, instruksi untuk 10.000 anggota Kokam di Jawa Barat hanya membantu pihak keamanan menjaga TPS di lingkungan sekitar.

“Saya sudah instruksikan anggota Kokam hanya membantu terlaksananya Pemilu yang aman dan damai,” tandasnya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru