31.4 C
Jakarta

Toha Putra dan Kontribusinya Terhadap HTI

Artikel Trending

AkhbarDaerahToha Putra dan Kontribusinya Terhadap HTI
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com, Semarang-Tidak pernah terpikir dan masuk akal kalau ternyata Hasan Toha Putra, pemilik penerbit dan toko buku keislaman “Toha Putra” ikut serta terlibat dalam pendanaan kegiatan-kegiatan yang diadakan para aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), organisasi politik yang hendak mengganti dasar Negara Indonesia menjadi khilafah.

Selama ini Toha Putra dikenal sebagai penerbit buku-buku pesantren (kitab kuning) dan al-Quran dengan pasar yang sangat jelas, yaitu santri dan kiai pondok pesantren serta warga Nahdlatul Ulama secara umum. Namun uang yang dihasilkannya justru banyak didonasikan untuk kegiatan-kegiatan yang justru hendak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa ini.

Kiai, santri dan warga NU yang menjadi konsumen tetap Toha Putra kini sedang berusaha dengan susah payah untuk mempertahankan NKRI, namun Toha Putra justru mengkhianati kepercayaan masyarakat dengan melakukan pembelaan dan dukungannya terhadap organisasi yang sudah dilarang pemerintah.

 

Baca:  Aktivis Anti NKRI Masuk Ke Kampus UNISSULA Semarang

Bagi kiai dan santri, Toha Putra adalah penerbit dan toko buku yang patut diapresiasi karena telah ikut serta menjaga khazanah keislaman melalui penerbitan buku-buku karya para ulama Islam Timur Tengah maupun Nusantara, namun kini setelah masyarakat tahu keterlibatan Toha Putra dalam organisasi transnasional itu, kiai, santri dan warga NU secara umum akan berpikir ulang. Haruskah mengapresiasi penerbit yang mengkapitalisasi NU dan Pesantren, sementara uang yang dihasilkannya justru untuk mengadakan kegiatan-kegiatan terlarang dan merusak citra Islam?

BACA JUGA  BNPT Ajak Semua Pihak Perangi Propaganda Terorisme yang Ancam Pemilu

Berikut data keterlibatan Hasan Toha Putra, pemilik penerbit dan toko buku Toha Putra dalam kegaiatan HTI di Kota Semarang:

1. Tahun 2015 Hasan Toha Putra selain sebagai donatur acara “Pawai Akbar Untuk Tegaknya Khilafah Islamiyah” yang diselenggarakan HTI, juga sebagai penanggung jawab atas terselenggaranya acara tersebut.

2. Pada bulan Februari 2017 menjadi donatur dan penggerak penolakan pengajian kebangsaan dalam acara Cap Go Meh yang akan dihadiri Habib Luthfi bin Yahya dan KH Musthofa Bisri (Gus Mus) di tempat parkir Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

3. Pada bulan April 2017 memfasilitasi kegiatan “Masirah HTI untuk Pengenalan Bendera dan Panji Rasulullah” di Kota Semarang.

4. Menjadi donatur aksi 212 dan membentuk Yayasan Umat Islam Bersatu yang mewadahi alumni 212 dan para aktivis HTI di Jawa Tengah.

5. Banyak merekrut para pengurus HTI Jawa Tengah untuk menjadi pengajar di Yayasan Hidayatullah yang dipimpinnya.

Selain menjadi ketua di beberapa yayasan yang diisi para pengurus dan aktivis HTI Jawa Tengah, Hasan Toha Putra juga menjadi Ketua Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung yang menaungi kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Kini ia sedang berusaha menyebarkan HTI di kampusnya dengan mengundang berbagai aktivis HTI seperti Felix Y Siauw.

Download: Umat (yang) Tidak Butuh Khilafah

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru