30.1 C
Jakarta
Array

Tangkal Radikalisme Agama Melalui Penguatan Literasi

Artikel Trending

Tangkal Radikalisme Agama Melalui Penguatan Literasi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta. Budaya instan dalam mengonsumsi berita dan informasi di internet turut membentuk pola pikir yang jauh dari upaya mencari kebenaran yang sesungguhnya.

Hal ini menjadi keprihatinan Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris ketika wabah radikalisme agama juga muncul dari krisis literasi dalam membaca buku.
Menurut Irfan, generasi muda perlu memperbanyak bacaan buku-buku ringan seperti novel, cerpen, puisi, serta tulisan-tulisan lain yang dapat memupuk cinta tanah air karena di dalam karya sastra berisi keindahan.
Menurutnya, budaya literasi dapat mengikis tradisi instan dalam meraup informasi sehingga radikalisme agama dapat ditekan.
“Ini juga bagian dari narasi alternatif dengan membaca novel, cerpen, puisi karena banyak narasi kebahagiaan dalam buku-buku tersebut. Itu upaya agar radikalisme tidak mendominasi pikiran kita,” jelas Irfan, Selasa (12/12) saat mengisi kegiatan FGD Pembinaan Paham Keagamaan dan Penanganan Konflik yang digelar Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama.
Selain narasi-narasi kebahagiaan, sambung doktor lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, nilai-nilai dakwah dan kebaikan di dalam buku-buku sastra seperti novel. Dia juga menegaskan, dengan banyak membaca, generasi muda juga akan terpacu untuk menulis.
“Ini juga upaya counter radikalisme. Masalahnya budaya menulis kita sangat rendah sehingga perlu diperkuat,” tegasnya. (Fathoni)
Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru