Harakatuna.com. Paris. Sekitar 500 militan asal Prancis yang bergabung dengan kelompok teroris Islamic State (ISIS) masih bertahan di Suriah. Demikian diungkapkan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian di saluran televisi BFM TV.
“Ada sekitar 500 militan dan mereka semua akan dipenjara,” tegas Le Drian, seperti dikutip Asharq Al-Awsat, Minggu 10 Desember 2017.
“Sangat sulit bagi mereka untuk pulang ke Prancis dengan upaya sendiri,” tambah dia, tanpa menjelaskan detailnya lebih lanjut.
Le Drian mengatakan kekalahan ISIS di Suriah dapat terjadi atas “upaya gabungan koalisi internasional.”
Menurut data dari Menteri Dalam Negeri Gerard Colon, lebih dari 240 militan telah pulang ke Prancis sejak lima tahun terakhir. Sekitar 50 dari mereka masih di bawah umur.
Sebanyak 130 militan yang pulang itu kini berada di balik jeruji penjara, sementara sisanya berstatus bebas meski diawasi agensi terkait di Prancis.
Saat ini, kepolisian Prancis sedang mengawasi lebih dari 18 ribu orang yang dinilai berpotensi membahayakan keamanan negara.
Partisipasi Prancis dalam perang melawan ISIS dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat juga meliputi operasi melawan terorisme di dalam negeri.
Setelah serangan teroris pada 13 November 2015 yang menewaskan 130 orang di Paris, status darurat diterapkan di Prancis. Status ini berakhir pada akhir November lalu.
(WIL)