34.3 C
Jakarta
Array

Ramadhan Bulan Rahasia

Artikel Trending

Ramadhan Bulan Rahasia
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Ramadan adalah bulan puasa. Bulan ini dinamai Ramadan karena pada zaman Nabi saw cuaca saat itu sangatlah panas disebabkan terik matahari yang terlalu menyengat seakan-akan membakar. Sedangkan arti ‘ramadh’ sendiri adalah panas yang membakar. Ada juga sebagian ulama yang mengatakan bahwa dinamakan Ramadan karena bulan ini dapat membakar segala dosa dan kesalahan setiap insan Muslim. Alhasil alasan apapun dari penamaan ini, Ramadan merupakan salah satu momen untuk membersihkan diri serta mensucikan jiwa dari kotoran kesalahan dan lumuran dosa.

Ramadan juga merupakan bulan yang penuh keberkahan. Sebab pada bulan ini Allah swt menurunkan Al-Quran dari lauh al-Mahfudz menuju langit dunia (bait al-ʻizzah) yang kemudian diturunkan kepada Nabi Muhammad saw secara berangsur sesuai dengan kebutuhan dan peristiwa yang melatarbelakanginya. Oleh karena itu peristiwa nuzulul Quran sering diperingati pada bulan mulia ini oleh umat Islam khususnya di Indonesia. Sehingga keberkahan Ramadan yang sebelumnya memang dimilikinya sendiri semakin bertambah lagi keberkahannya dengan diturunkan kitab Allah swt yang terakhir. Hal ini bisa kita lihat pada firman Allah swt QS al-Dukhan [44]: 3, Sesungguhnya Kami (Allah) menurunkan Al-Quran pada malam yang diberkahi. Para mufasir menilai bahwa yang dimaksud dengan malam yang diberkahi adalah malam lailatul kadar yang tidak lain merupakan bagian dari Ramadan.

Semuanya sepakat jika Ramadhan merupakan bulan suci. Di samping itu tidak banyak yang tahu jika Ramadan adalah bulan rahasia. Mengapa demikian? Sebab umat Islam di segala penjuru dunia melangsungkan ibadah rahasia yang hanya ditujukan bagi Allah swt. Puasa adalah ibadah rahasia bagi setiap Muslim untuk menahan diri dari segala yang membatalkan mulai makan, minum, berhubungan badan dan lain sebagainya. Tidak ada seorang pun yang tahu apakah orang yang berpuasa benar-benar menahan diri dari yang membatalkan puasa. Hanya dirinya sendirilah yang mengetahui apakah ia benar-benar berpuasa atau hanya sekedar bergaya layaknya orang yang berpuasa.

Selain rahasia dalam pelaksanaannya, puasa juga menyimpan rahasia lainnya yakni pahala yang diberikan sebagai balasan dari Allah. Dalam berbagai riwayat, Allah swt telah menegaskan melalui hadis qudsi bahwa semua ibadah itu untuk manusia sendiri kecuali ibadah puasa. Sebab puasa merupakan ibadah khusus yang teruntuk bagi-Nya saja. Oleh karenanya Allah swt membalas sendiri balasan ibadah puasa. (HR. al-Bukhari & Muslim dari Abu Hurairah). Jika Allah swt sendiri yang mengurus balasan puasa tentu memberikan kesan akan keluasan dan keagungan balasan tersebut, demikian terang al-Nawawi dalam Syarh al-Nawawî ʻAlâ Muslim. Sehingga pasti tidak ada siapapun yang mengetahui jumlah besarnya balasan puasa kecuali Allah swt sendiri.

Ramadan menjadi bulan rahasia tidak hanya dengan dua rahasia yang tersembunyi dalam ibadah puasa. Allah swt juga menyimpan rahasia Ramadan dalam malam lailatul kadar. Tidak ada keterangan yang jelas pada Ramadan tanggal berapakah keberadaan malam lailatul kadar itu. Rasulullah saw pun sebagai ‘wakil Allah’ tidak bisa ‘membocorkan’ rahasia itu karena beliau dilalaikan tentang keberadaan malam lailatul kadar. Beliau hanya memberikan ‘kisi-kisi’ malam lailatul kadar berada pada malam ganjil terutama sepuluh malam terakhir (HR. al-Bukhari & Muslim dari Said al-Khudri).

Ketiga hal yang menjadi rahasia di atas dapat menjadikan Ramadan sebagai bulan rahasia. Sesuatu yang dirahasiakan umumnya mempunyai nilai lebih. Sehingga nilai lebih itu selalu terjaga. Sebab -sebagaimana ungkapan Abu Thalib al-Makki dalam Qût al-Qulûb– hakikat menjaga rahasia adalah dengan melupakannya. Sementara membuang rahasia itu dengan cara menyebarkannya. Hakikat orang berpuasa itu saat ia melupakan keberpuasaannya. Sementara hakikat orang yang mendapatkan keberkahan lailatul kadar itu saat dirinya lupa dengan kebaikan lailatul kadar yang ia capai. Wallahu Aʻlam [Ali Fitriana]

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru