33 C
Jakarta
Array

Polisi Bubarkan Kegiatan HTI Kalimantan Selatan di Banjarmasin

Artikel Trending

Polisi Bubarkan Kegiatan HTI Kalimantan Selatan di Banjarmasin
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Polisi Bubarkan Kegiatan HTI Kalimantan Selatan di Banjarmasin

Harakatuna.com. Banjarmasin – Kepolisian Resor Kota Banjarmasin membubarkan secara paksa kegiatan tabligh akbar bertajuk Masirah Panji Rasulullah yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kalimantan Selatan di Taman Bekantan, Kota Banjarmasin, Ahad, 16 April 2017. Padahal ratusan massa HTI telah tiba di lokasi. Sebagian massa itu membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid: Laa illaaha illallah Muhammad Rasulullah.

Kedatangan ratusan massa HTI sempat membuat pengunjung Taman Bekantan heboh. Warga yang kebetulan sedang berolahraga langsung mengerumuni massa HTI yang mengusung bendera tauhid. Melihat warga yang terus berdatangan, polisi meminta massa HTI mencopot bendera berkelir hitam dan putih itu.

“Tolong dilepas benderanya, dan segera bubar saja. Kalau lama-lama di sini, nanti temannya ke sini semua. Warga juga bubar, ayo bubar,” ujar Kepala Polisian Sektor Banjarmasin Tengah, Komisaris Uskiansyah sambil mengibaskan kedua tangannya. Banser Nahdlatul Ulama turut mengawasi aksi HTI.

Kepala Kepolisian Resor Kota Banjarmasin, Komisaris Besar Anjar Wicaksana, mengatakan pembubaran itu dilakukan untuk mengantisipasi kerusuhan karena sebagian elemen masyarakat menolak tabligh akbar HTI. Selain itu, kata Anjar, polisi belum menerbitkan surat tanda terima pemberitahuan (STTP) sebagai izin menggelar tabligh akbar.

Anjar pun menolak agenda HTI digelar di pusat keramaian publik seperti Taman Bekantan. “Pemberitahuan memang ada, tapi kami belum keluarkan izinnya. Apalagi ini kan hari Minggu, ada car free day untuk kegiatan umum masyarakat. Kami juga melarang konvoi,” ujar Kombes Anjar.

Koordinator Tabligh Akbar HTI Kalsel, Budi Priyono, menampik ucapan Kombes Anjar Wicaksana. Menurut Budi, polisi telah merilis izin resmi atas tabligh akbar HTI di Taman Bekantan. Ia pun heran dengan tindakan polisi, sebab dua tahun lalu acara serupa mendapat izin dan tidak ada pembubaran. Padahal saat itu jumlahnya mencapai 15.000 orang.

Ia menuding polisi telah bersikap SARA terhadap aktivitas HTI Kalimantan Selatan. Meski begitu, Budi terima dengan pembubaran yang dilakukan polisi secara mendadak tersebut. Dia pun meminta massa HTI segera membubarkan diri dan pulang ke rumah. “Kalau ada yang mau jalan-jalan silakan, tapi jangan bergerombol,” ujarnya.

Kegiatan tabligh akbar bertajuk Masirah Panji Rasulullah hari ini rencananya akan dihadiri 5.000 massa HTI se-Kalimantan. Budi mengklaim tabligh akbar kali ini bermaksud mengenalkan panji-panji Rasulullah dan meluruskan asumsi bahwa bendera bertuliskan kalimat tauhid ini sebagai simbol persatuan umat Islam.

Ia pun menolak anggapan konsep khilafah yang diusung HTI kontras dengan falsafah bangsa Pancasila. “Bertentangan dengan sila keberapa? HTI bukan teroris. Tapi enggak masalah, namanya perjuangan tidak selalu mulus. Kami tetap berdakwah lewat pemikiran dan non-kekerasan,” ujar Budi.
Seorang simpatisan HTI asal Kota Banjarbaru, Budian Noor, mengatakan kecewa atas pembatalan tabligh akbar tersebut. “Saya menyayangkan kegiatan dibatalkan. Saya yakin apa yang diputuskan panitia, keputusan terbaik,” ujar Budian.

Budian sengaja mengajak anaknya Muhammad Labib Abdullah, 9 tahun, menghadiri acara ini untuk mengenalkan ajaran Islam sejak usia dini sambil jalan-jalan. Ia dan anaknya berangkat menuju Kota Banjarmasin dengan sepeda motor demi tabligh akbar itu.

Sementara itu Koordinator Cabang Banser Kota Banjarmasin, Fahrurazi, menuturkan pihaknya telah menerjunkan 25 anggota untuk mengawasi aktivitas HTI di Kota Banjarmasin. Selain di Taman Bekantan, kata Fahrurazi, anggota Banser disebar mengamankan Hotel Jelita dan Hotel Golden Tulip. “Informasinya di kedua hotel itu ada agenda HTI juga, di sini hanya titik awal,” kata dia.

DIANANTA P. SUMEDI

TEMPO.COM

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru