25.7 C
Jakarta
Array

Perbedaan Agama Merupakan Hal yang Disengaja oleh Allah?

Artikel Trending

Perbedaan Agama Merupakan Hal yang Disengaja oleh Allah?
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Dewasa ini, muncul fenomena kelompok yang tidak menghargai perbedaan sama sekali (menganut kebenaran tunggal). Toh jika mengakui, kelompok ini membagi dunia hanya dua saja; yakni Dar Islam dan Dar Harb. Wilayah Islam (Dar Islam) adalah wilayah kekuasaan mereka sendiri dengan sistem dan aturan yang mereka sepakati dan yakini sendiri (khilafah). Sementara selain wilayah Islam itu, mereka sebut Dar Harb. Terhadap wilayah selain Islam ini, ada dua pilihan saja; ikut kelompoknya (Dar Islam) atau jika tidak mau, akan diperangi. Jelas sekali bahwa kelompok ini menegasikan adanya sebuah perbedaan. Mereka menginginkan dunia ini mengikuti agama tunggal, yakni Islam.

Jika ditinjau lebih lanjut, akan didapati bahwa perbedaan agama adalah hal yang “disengaja” oleh Allah swt. Jadi, perbedaan RAS ( suku, etnis, kelompok, bangsa) dan agama di antara manusia, sebagaimana terjadi saat ini, khususnya di Indonesia, bukan kehendak manusia, melainkan memang ada desain awal yang disengaja. Hakim Harahap dalam Rahasia Alquran (2007;133) memberikan penjelasan bahwa fenomena itu diciptakan demi keseimbangan tatanan kehidupan, untuk menciptakan keharmonisan hubungan manusia dengan alam.

Alquran menjelaskan keragaman sebagai berikut:

Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal, “ (Qs. Al-Hujarat [49]: 13).

Berdasarkan ayat di atas, dapat dipahami bahwa Allah menjadikan manusia beraneka ragam suku, budaya, bahasa dan lainnya itu untuk saling mengenal, berlomba-lomba dalam kebaikan. Setelah itu, manusia diuji bagaimana seharusnya ia merefleksikan sifat kemanusiaan dan keadilannya yang bersumber dari ilahi dalam memahami perbedaan ( Harahap, 2007:134).

Allah membimbing manusia untuk selalu menjaga dan menjalin hubungan antaragama, suku, etnis dan lain sejenisnya. Salah satu tawaran Allah adalah jangan sampai terjadi saling mengejek-ejek, olok-olok, dan berburuk sangka antara satu agama dengan agama lain (Lihat: QS. AL-Hujarat: 11). Sebab, laku saling ejek, curiga, dan lainnya itu dapat memicu konflik sekatarian. Imam Ali bahkan pernah mengatakan bahwa: “Jika ia bukan saudaramu seiman, maka ia adalah saudaramu dalam kemanusiaan.”

Dalam ayat lain, Allah berfirman:

Kalau Allah Menghendaki, niscaya kamu Dijadikan- Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak Menguji kamu terhadap karunia yang telah Diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.” (Al-Ma’idah 48).

Allah juga telah menegaskan bahwa Islam tidak pernah memaksakan kehendak orang lain untuk masuk Islam.

Dan Katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir”. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek (Qs. Al-Kahfi, 29).

Tugas seorang muslim terhadap non-muslim adalah berdakwah, mengajarkan nilai-nilai Islam secara baik dan santun. Kalau toh mereka (non-Islam) tidak mau masuk Islam setelah kita dakwahi, maka itu bukan urusan kita. Kita kembalikan kepada Allah.

Allah berfirman:

Dan Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka Apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya ? (Qs. Yunus, 99). [n].

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru