Pengaruh Makna Ketika Lafadh رمضان Dalam Niat Puasa Dibaca “Na & Ni”
.Ketika lafadh َرمضان nunnya difathah dan lafadh َالسنة ta’nya juga dibaca fathah :
نويتُ صومَ غدٍ عن أداءِ فرضِ شهرِ *رمضانَ هذه السنةَ* لله تعالى
maka terjemahnya menjadi begini : Pada tahun ini saya niat puasa esok hari untuk melaksanakan kewajiban bulan Ramadlan karena Allah Yang Maha Luhur.
– Lafadh Niat Puasa yang pertama ini menunjukkan bahwa kalimat pada tahun ini menjadi keterangan waktu bagi kalimat saya niat. Padahal realitanya kita niat hanya membutuhkan waktu yang sedikit dan sangat singkat.
Oleh karena itu makna di atas menjadi sia-sia bahkan dinilai cacat berdasarkan kenyataannya.
Ketika lafadh ِرمضان nunnya dibaca kasrah dan lafadh ِالسنة ta’nya juga dibaca kasrah :
نويتُ صومَ غدٍ عن أداءِ فرضِ شهرِ *رمضانِ هذه السنةِ*لله تعالى
maka terjemahnya seperti ini : Saya niat puasa esok hari untuk melaksanakan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Yang Maha Luhur.
– Lafadh niat versi kedua inilah yang dipilih oleh para ulama’ dalam semua kitab-kitab fiqh, karena secara qaidah bahasa Arab dan juga maknanya sudah benar dan sesuai dengan realitanya.
– Lafadh رمضان dimudlofkan / digabung pada lafadh ِهذه السنة, sehingga puasa yang kita kerjakan ini menjadi tertentu puasa Ramadlan tahun sekarang ini.
Kesimpulannya :
~ Lafadh Niat puasa versi pertama : رمضانَ هذهِ السنةَ adalah benar secara qaidah bahasa Arab, tetapi cacat secara maknanya, karena tidak sesuai dengan realitanya.
~ Lafadh Niat Puasa versi kedua: رمضانِ هذه السنةِ secara mutlak benar, baik secara kaidah Bahasa Arab atau maknanya. Dengan demikian, mari kita mengikuti petunjuk dari para ulama fiqh yaitu memakai lafadh niat puasa yang versi kedua. Semoga bermanfaat.