27.1 C
Jakarta
Array

Organisasi Bubar, Ideologi Tetap Disebar

Artikel Trending

Organisasi Bubar, Ideologi Tetap Disebar
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Mojokerto. Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Ida Fauziah dalam Halaqah Kebangsaan yang digelar di Islamic Boarding School Al-Amin, Mojokerto, Sabtu (7/10/2017), mengungkapkan, meskipun Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sudah resmi dibubarkan, tetapi penyebaran ideologi tetap terus berlangsung.

“Walaupun HTI sudah dibubarkan, namun gerakan ideologi radikalisme tetap jalan terus,”

“Apalagi sudah masuk di semua lini, baik itu pendidikan, media sosial, bahkan di kampus-kampus,” imbuhnya.

Ia berharap, Nahdlatul Ulama sebagai organisasi masyarakat terbesar di Indonesia, senantiasa bergerak membendung gerakan radikalisme melalui anak muda, keluarga, masyarakat umum, anak usia dini, dan siswa SMP maupun SMA.

“NU harus bekerja keras terus menerus membendung radikalisme lewat gerakan anak muda, keluarga, masyarakat umum, anak usia dini, siswa SMP maupun SMA,” harapnya.

Menurut Ida, melawan radikalisme dapat dilakukan dengan menguarkan ekonomi mengingat banyaknya orang bergabung dalam gerakan tersebut karena faktor ekonomi.

“Gerakan radikalisme bisa dilawan melalui penguatan sektor ekonomi, membangun kesejahteraan rakyat, karena kalau kita cermati kebanyakan orang yang bergabung dalam ideologi tersebut disebabkan faktor ekonomi dan minimnya pengetahuan agama,” katanya.

Pancasila bagi mereka tidak bisa menjawab masalah yang mereka alami. “Bagi mereka Pancasila belum bisa menjawab masalah kekinian, padahal Pancasila digali oleh para kiai dan pejuang luhur kita, tentu kietika Pancasila dijadikan sebagai ideologi bangsa sudah melalui pertimbangan yang sangat kuat,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Terlebih yang merumuskan Pancasila bukan orang biasa, melainkan para ulama dan cendekiawan yang memiliki pemahaman tentang agama dan negara jauh lebih baik daripada mereka (HTI).”

Dalam halaqah bertema Reaktualisasi Ulama dalam Menjaga NKRI itu, Ida juga menyampaikan, bahwa kader HTI semestinya diarahkan ke kegiatan-kegiatan yang bernafaskan ideologi Pancasila. “Meskipun demikian, setelah dibubarkan, para kader HTI harus kita arahkan ke kegiatan-kegiatan yang mengarah pada ideologi Pancasila,” ujarnya.

Menurutnya, gerakan penanggulangan ini bisa dilakukan dengan pelan-pelan. “Karena NU memiliki banyak kiai dan tokoh agama, maka tindakan itu bisa dilakukan secara pelan-pelan sambil melakukan pencegahan meluasnya paham radikalisme,” tutupnya.

Syakirnf

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru