28 C
Jakarta
Array

Menyingkap Makna Bismillah Dalam Al-Qur’an (2)

Artikel Trending

Menyingkap Makna Bismillah Dalam Al-Qur’an (2)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Bismillah sebagai permulaan diajarkan oleh al-Quran melalui surah pembuka yakni al-Fatihah dan surah-surah lainnya. Nabi Muhammad saw juga menganjurkan bagi para sahabat untuk memulai segala sesuatu dengan bismillah. Sehingga bagi umat Islam, bismillah sudah lekat dengan doa pembuka. Dengan bismillah, segala aktifitas dimulai. Dengan bismillah, semua tindakan diberkahi.

Menurut bâb al-ʻilmi (pintu ilmu) Ali bin Thalib, jika bismillah saya jabarkan dalam suatu karya maka membutuhkan dua unta untuk mengangkut kitab-kitab yang mengupas bismillah tersebut. Ungkapan tersebut memberi gambaran sedikit tentang kedalaman makna bismillah. Ada juga ulama yang berpendapat bahwa intisari dari al-Quran terdapat dalam surah al-Fatihah. Sementara inti dari al-Fatihah ada pada bismillah. Kemudian bismillah tersarikan dalam huruf bâ. Dan huruf bâintinya ada pada titiknya.

Mari kita telisik lebih dalam makna yang terkandung dalam bismillah. Menurut para ahli bahasa huruf bâmemiliki sejumlah fungsi di antaranya; sebagai wasilah (istiʻânah), melekatkan (ilshâq), kebersamaan (al-mushâhabah), dll. Sebenarnya masih ada fungsi bâ’ lainnya manun ketiga fungsi tersebut dinilai lebih mengena dengan bismillah. Sehingga siapapun yang mengucapkan bismillah berarti ia telah mewasilahkan Allah swt sebagai penolong, melekatkan segala tindakan pada Allah swt, serta selalu mengiringi Allah swt di setiap perbuatannya.

Makan diawali dengan bismillah, berarti telah memohon pertolongan dan berkah Allah swt agar terhindar dari bahaya baik makanan beracun, tersedak, dll; menyadari bahwa semua makanan berasal dari-Nya; dan energi makanan digunakan beramal karena-Nya. Sama halnya saat memulai membaca, bismillah bermakna minta pertolongan dan berkah-Nya supaya penglihatan selalu sehat; meyakini bahwa segala sumber segala ilmu dan informasi berasal dari-Nya; dan nilai-nilai kebaikan yang terserap dari bacaan dapat diamalkan karena Allah swt.

Sementara para pakar gramatika bahasa Arab, pelafalan bismillah mengandung kata yang dibuang yaitu abtadi’u (saya memulai). Sehingga setiap ucapan bismillah berarti saya memulai pekerjaan ini dengan bismillah. Makna ini juga bisa kita dapatkan secara riil saat mendengarkan pengajian kitab kuning pesantren –terutama di Jawa-. Bismillah diartikan dengan ngawiti ngaji ingsun kelawan nyebut asma Allah (saya memulai mengaji dengan menyebut asma Allah swt).

Sebagaimana sedikit disinggung tulisan seri sebelumnya, bahwa tulisan huruf bâ’ bismillah ujung awalnya ditarik sedikit memanjang keatas sebagai bentuk takzim pada kitab Allah swt, demikian terang al-Baghawi yang ia nukil dari Umar bin Abdul Aziz. Terkait pemanjangan ujung huruf bâ’ ada juga yang memandangnya sebagai tanda ganti huruf alif yang terbuang dari kata ism.

Sebagai huruf khafdh, huruf bâberharakat kasrah tidak seperti huruf khafdh lainnya. Salah satu hikmah yang diambil oleh para sufi adalah merasa kemulainnya kasr (pecah) dan merasa khafdh (rendah) diri saat menyebut asma-Nya. [Ali Fitriana]

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru