26.2 C
Jakarta
Array

Masjid Bukan Tempat Untuk Berpolitik (2-Habis)

Artikel Trending

Masjid Bukan Tempat Untuk Berpolitik (2-Habis)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Yang berkumpul di dalam masjid beragam orang, ada pengusaha, ada pegawai, dan berbagai pekerjaan lainnya yang seharusnya diberikan kepada mereka hal-hal yang dibutuhkan mereka yang ada di dalam masjid.

Masing-masing dari mereka tidak berbicara kepentingan pribadi mereka, apabila ada pedagang datang ke masjid untuk berjualan maka kita mengatakan, “Semoga Allah membuat daganganmu tidak laku di dalam masjid, bukan disini tempatnya untuk berjualan”.

Kalau ada orang yang bekerja sebagai seorang tukang jahit membawa peralatannya ke dalam masjid kita akan mengatakan, “Bukan disini tempatnya untuk mengerjakan pekerjaan kalian.

Dan begitu juga tidak dibenarkan untuk membawa orang-orang yang berpolitik ke dalam masjid, kita katakan kepada mereka, “Bukan disini tempatnya untuk berpolitik, bawalah ke tempat-tempat kalian sendiri, karena Masjid adalah tempat yang Agung”.

Sesungguhnya Rumah Allah Ta’ala adalah rumah yang kita ambil cahaya di dalam masjid untuk dibawa ke lingkungan kita.

Kita harus mengabarkan kepada orang tentang keagungan dan kemuliaan masjid.

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Sesungguhnya hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” (QS. Ar Ra’du : 28)

Di masjid-masijd diizinkan oleh Allah untuk mengangkat dan mengagungkan Nama Allah Subhanahuwata’ala.

Ketahuilah dengan kalian membawa ajaran Islam dengan benar, di tempat kalian ini, maka hendaknya kalian menjadi pionir dalam menjaga keamanan Umat Islam dan menjaga keamanan Umat lainnya, jangan sampai membuat bahaya kepada mereka, buat mereka merasa aman, dan tidak ada gangguan yang bersumber dari kita.

Dan kami akan mengajarkan kalian sebuah ayat dari Al Qur’an yang bisa dijadikan Doa ketika dalam peperangan  :

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا

وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

“Rabbanaghfirlana dzunuubanaa wa israafana fii amrina watsabbit aqdamana wan shurna ‘alal qaumil kafirin”

“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang yang kufur kepada engkau.” (QS. Al Baqarah : 147)

Doa ini adalah doa yang dibaca Rasulullah dan Para Sahabat Nabi ketika malam menuju Perang Badar.

Kemudian perbanyak Dzikir يَا حَىُّ يَا قَيُّومُ

“Yaa Hayyu Yaa Qoyyuum”

Dibaca sebanyak-banyaknya.

Kita menjaga sholat berjamaah, perbanyak baca Al Qur’an, Perbanyak Dzikir, dan Perbanyak Bersholawat kepada Rasulullah.

Semoga Allah memperkuat hubungan kalian dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Aamiin…

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru