28.9 C
Jakarta
Array

Konsep Maksiat dan Klasifikasinya

Artikel Trending

Konsep Maksiat dan Klasifikasinya
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, ‘maksiat’ diartikan dalam beberapa arti; perbuatan yang melanggar perintah Allah; perbuatan dosa baik tercela maupun buruk. Kata maksiat merupakan serapan dari bahasa Arab, maʻṣiyah, yang menjadi kata benda abstrak (maṣdar) dari kata kerja ʻaṣā-yaʻṣī. Kata kerja ini memiliki tiga bentuk maṣdar, yaitu ʻaṣyan; ʻiṣyān; maʻṣiyah. Dalam al-Qurꞌān, kata maʻṣiyah dengan berbagai bentuk derivasinya disebutkan sebanyak 32 kali. Dua diantaranya dengan bentuk maʻṣiyah yang di-iḍāfah-kan pada lafal al-rasūl (QS al-Mujādalah: 8 & 9). Satu kali disebutkan dengan bentuk ʻiṣyān (QS al-ḥujurāt: 7) dan dua kali disebutkan dengan bentuk kata kerja pelaku, yakni ʻaṣiyyā (QS Maryam: 14 & 44). Untuk sisanya dituturkan al-Qurꞌān dalam bentuk kata kerja. Menurut al-Aṣfihānī, kata yang seakar dengan maʻṣiyah memiliki arti asal berlindung dengan tongkat. Kemudian kata ini digunakan untuk segala yang keluar dari ketaatan.

Maksiat secara umum dibagi menjadi tiga; hati, anggota badan, dan seluruh tubuh. Dari tiga bagian tersebut hanya anggota badan yang masih terbagi lagi. Sebagaimana disebutkan dalam kitab al-Risālah al-Jāmiʻah wa al-Tażkirah al-Nāfiʻah oleh al-Sayyid Aḥmad bin Zaid al-Ḥabsyi.

Hati bermaksiat ketika ia meragukan Allah swt, merasa aman dari makr (tipuan) Allah swt, putus asa dari Rahmat-Nya, sombong, riyāꞌ (pamer), ʻujb (merasa kagum dengan diri sendiri), iri, dengki, pelit, berprasangka buruk, meremehkan sesuatu yang seharusnya dimuliakan seperti al-Qurꞌān, ilmu, surga, neraka dan keinginan untuk terus bermaksiat.

Seluruh badan digunakan bermaksiat saat berdurhaka pada orang tua, lari dari peperangan, memutus tali persaudaraan, menzalimi sesama dan lain-lain.

Ada tujuh anggota badan yang berpotensi untuk berbuat maksiat, yaitu; mata, lisan, perut, telinga, tangan, kaki, dan kemaluan. Maksiat mata seperti melihat wanita yang bukan muhrim, melihat aurat, melihat sesama dengan pandangan meremehkan, dan melihat rumah orang lain tanpa izin. Sedangkan maksiat lisan sangat banyak sekali diantaranya; menggunjing, adu domba, berbohong, mencaci maki, dan lain sebagainya. Perut bermaksiat saat ia mengkonsumsi sesuatu yang memabukkan, harta riba, harta yatim dan segala sesuatu yang haram baik dari dzatnya sendiri maupun dari cara memperolehnya. Mendengar gunjingan termasuk salah satu maksiat telinga. Tangan juga sering digunakan bermaksiat saat mengurangi takaran dan timbangan, mencuri, membunuh, memukul dengan zalim dan lain-lain. Ketika kaki digunakan berjalan untuk hal yang tidak mencelakai orang lain termasuk salah satu contoh dari maksiat kaki. Adapun maksiat kemaluan barangkali sudah jelas bagi kita semua, seperti; zina, berhubungan sesama jenis, onani dan lain-lain. Inilah sekelumit gambaran tentang maksiat tujuh anggota badan dan contoh kongkritnya. (Ali Fitriana)

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru