Harakatuna.com. Serang. Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Serang KH Matin Syarkowi menyampaikan, bahwa mengaji agama harus bersanad.
Hal tersebut ia sampaikan saat mengisi Muzakarah Kebangsaan dan Konsolidasi Alim Ulama dan Pimpinan Pondok Pesantren se-Provinsi Banten, di Pondok Pesantren Arrahman, Cidadap, Serang, Kamis (30/11/2017).
“Mengaji agama itu harus pada guru yang punya sanad keilmuan yang kuat, karena berpotensi pada klaim benar dan menang sendiri,” ujarnya.
Klaim kebenaran dengan menganggap pendapat lain salah ini yang menjadi ciri kaum radikal. Dengan begitu, ia akan menyampaikan tuduhan kafir, musyrik, dan sebagainya.
Kiai Matin mengatakan, “Salah satu unsur perbedaan yang mengarah pada paham radikal adalah merasa dirinya paling benar dan hebat.”
Padahal, perbedaan pandangan di kalangan ulama itu hal yang lumrah. Hal itu disebabkan oleh pengetahuan mereka yang sudah matang. Dengan begitu, para ulama tidak mudah mengafirkan orang lain yang tidak sepaham dengannya.
“Perbedaan pemikiran di antara para ulama sebenarnya dilandasi oleh pengetahuan yang matang sehingga tidak mudah mengafirkan menakala dihadapkan dengan perbedaan pandangan,” terangnya.
Syakirnf