26.7 C
Jakarta
Array

Hizbut Tahrir (Indonesia) dan Negara Kafir Inggris

Artikel Trending

Hizbut Tahrir (Indonesia) dan Negara Kafir Inggris
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Hizbut Tahrir (Indonesia) dan Negara Kafir Inggris

Mungkin sebagian dari kita tidak habis fikir, koq bisa markas besar Hizbut Tahrir di London?. Fakta ini terjadi karena Hizbut Tahrir diusir dari negara-negara Timur Tengah. Koq bisa diusir dari Timur Tengah? Ya itu karena kelakuan mereka sendiri yang suka menyerang-mengkafirkan siapa pun yang menolak ide khilafah (tepatnya impian, mimpi, omong kosong tentang bangkitnya khilafah). Akibatnya, tak sedikit orang-orang Hizbut Tahrir yang dipenjara, bahkan dihukum mati.

Dalam kesengsaraan mereka berpindah-pindah layaknya gembel yang tidak memiliki rumah, untunglah Inggris masih berbaik hati. Atas nama demokrasi, humanisme, kamanusiaan, Inggris menampung pelarian Hizbut Tahrir dari Timur Tengah, kemudian diberi izin berkantor di London (tapi, dasarnya otak picik, tak tahu diri; pada manifesto Hizbut Tahrir, halaman 73, mereka menyebut Inggris sebagai Negara Kafir).

Hubungi 081563965253

Agaknya kumpulan (atau gerombolan) yang didirikan oleh Syaikh Taqiyuddin bin Ibrahim bin Musthafa bin Ismail bin Yusuf an-Nabhani, pada tahun 1953 M/1372 H, di Yerusalem/atau Al-Quds, (sekarang), wilayah Israel tersebut, tak putus asa. Walaupun mereka tidak diterima di Timur Tengah, dengan gaya orasi, orator, dan tulisan, yang berisi impian, mimpi, dan angan-angan, berhasil memukau banyak orang yang lemah agama dan lemah iman, lemah ilmu agama, lemah paham al-Quran sehingga tertarik pada tawaran-janji khilafah, terutama apa yang disebut memperjuangkan tegaknya kembali khilafah. Saat ini Hizbut Tahrir dipimpin oleh Syaikh Atha Abu Rusythah, yang menjabat sejak tahun 2003 M/1424 H, seorang insinyur lulusan Inggris.

Di samping itu, setelah ditampung oleh Inggris (dan diberi kesempatan hidup), Hizbut Tarir pun membangun jaringan (dengan cara menjual mimpi-impian khilafah) ke mana-mana, termasuk di Indonesia.

Atas nama demokrasi, mereka diberi hak hidup oleh pemerintah RI, Hizbut Tahrir bisa ada di NKRI karena ada izin serta kebaikan hati pemerintah NKRI. Akan tetapi, kini, lihatlah apa yang terjadi!? Hizbut Tahrir bagaikan kacang lupa kulit, tak tahu diri. Pada banyak kesempatan, mereka gunakan untuk menyerang NKRI, termasuk menolak hampir semua hal yang merupakan lambang-lambang kewibawaan serta kehormatan negara.

Secara terang-terangan mereka masuk dan berbagai tempat dan lingkungan aktivitas warga, sambil merampok jiwa-jiwa insan Indonesia untuk ikuti impian kosong tentang kebangkitan khilafah, sambil menentang serta jihad terhadap pemerintah yang sah.

Hal tersebut sejalan dengan tahap akhir gerakan Hizbut Tahrir adalah At-taqwin Daulah Islamiah, yaitu membentuk Negara Islam dengan sarana/cara jihad, tepatnya revolusi berdarah.

Sebagai pecinta NKRI, kita patut waspada terhadap gerakan makar yang sementara disusun serta direncanakan oleh Hizbut Tahrir. Jadi, sebelum terlambat, maka kita perlu rapatkan barisan dengan pemerintah serta aparat keamanan untuk mengusir mereka keluar dari NKRI; daripada mengacaukan di NKRI, mendingan mereka kembali ke Timur Tengah. Itu pun jika diterima di sana. (Arroyyani)

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru